Mei Astuti, 0401518058 (2023) PENERAPAN DIRECT CORRECTIVE FEEDBACK DALAM MEANS-ENDS ANALYSIS PADA PENCAPAIAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI DITINJAU DARI SELF�EFFICACY SISWA. Masters thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah (1) menguji kualitas pembelajaran model means-ends analysis dengan direct corrective feedback terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan tahap evaluasi; (2) mengetahui pengaruh self�efficacy terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran model means-ends analysis dengan direct corrective feedback; (3) mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi berdasarkan self-efficacy pada pembelajaran means-ends analysis dengan Direct Corrective Feedback. Penelitian ini termasuk penelitian mixed method sequential explanatory. Teknik pengumpulan data menggunakan menggunakan tes kemampuan berpikir tingkat tinggi, angket, observasi, dan wawancara. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII MTs Ma’arif 20 Kalidadi. Data kuantitatif dipilih dengan teknik purposive sampling. Data kualitatif diambil diambil berdasarkan angket self-efficacy sebanyak enam siswa yang mewakili setiap kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Teknik analisis data kuantitatif dengan statisyika parametrik uji kesamaan rata-rata, uji ketuntasan klasikal, uji ketuntasan rata-rata, uji beda proporsi, uji beda rata-rata, uji pengaruh self-efficacy terhadap kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. teknik analisis data kualitatif dengan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran means-ends analisys dengan direct corrective feedback berkualitas; dengan melihat perencanaan pembelajaran yang divalidasikan oleh beberapa ahli terkait administrasi atau perangkat pembelajran sudah dikatakan layak, sedangkan pada tahap implementasi penerapan direct corrective feedback efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir tinggi matematika siswa, dan evaluasi kepada siswa yang masih tergolong rendah maka akan ada intervensi untuk meningkatkan kemampuan tersebut; (2) siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori self-efficacy tinggi menunjukan bahwa subjek 1 telah memperlihatkan jawaban telah mencapai indikator menganalisis dan mengevaluasi namun belum terlihat tercapainya indikator mengkreasi. Hal ini disebabkan masih terpaku dengan jawaban yang telah diberikan oleh guru, siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori self�efficacy sedang menunjukan bahwa subjek 2 telah memperlihatkan jawaban telah mencapai indikator menganalisis dan mengevalusi namun belum terlihat tercapainya indikator mengkreasi, siswa yang memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi dengan kategori self�efficacy tinggi menunjukan bahwa subjek 3 tidak memperlihatkan jawaban telah mencapai indikator menganalisis dan mengevalusi dan mengkreasi serta pada tahap mengevaluasi belum ada yang benar dalam menyelesaikan jawaban sampai akhir

Actions (login required)

View Item