KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT PADA MODEL PBL DENGAN DAPIC PROBLEM-SOLVING PROCESS
Laily Widya Paramita, 0401518011 (2023) KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DITINJAU DARI ADVERSITY QUOTIENT PADA MODEL PBL DENGAN DAPIC PROBLEM-SOLVING PROCESS. Masters thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Hasil studi pendahuluan di SMP Askhabul Kahfi menunjukkan kemampuan pemecahan masalah matematis (KPMM) siswa belum optimal. Siswa mudah menyerah saat menemukan soal yang sulit. Hal ini berkaitan dengan adversity quotient (AQ). AQ menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi KPMM. Guna mendukung hasil yang optimal diperlukan pendampingan dengan model pembelajaran problem-based learning (PBL) dengan DAPIC problem solving process. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menguji kualitas model PBL dengan DAPIC problem-solving process terhadap KPMM; dan (2) menganalisis KPMM ditinjau dari AQ pada model PBL dengan DAPIC problem-solving process. Metode penelitian adalah mix method dengan model sequential explanatory. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Askhabul Kahfi Semarang tahun ajaran 2021/2022. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling. Subjek penelitian dipilih masing-masing dua siswa yang mewakili setiap tipe AQ, yaitu dua siswa quitters, dua siswa campers, dua siswa climbers. Instrumen penelitian meliputi tes KPMM, angket AQ, dan wawancara. Teknik analisis data menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran model PBL dengan DAPIC problem solving-process terhadap KPMM siswa berkualitas. Pada tahap persiapan, perangkat tervalidasi dalam kategori sangat baik. Pada tahap pelaksanaan, tingkat keterlaksanaan pembelajaran secara umum dalam kategori baik. Pada tahap penilaian, KPMM siswa tuntas rata-rata, proporsinya melampaui 75%, TKPPM mengalami peningkatan setelah pembelajaran, serta AQ berpengaruh positif terhadap KPMM. (2) siswa kategori quitters hanya mampu memenuhi indikator KPMM yang pertama yaitu membangun pengetahuan matematis yang baru melalui pemecahan masalah, siswa kategori campers mampu memenuhi dua indikator KPMM, yaitu membangun pengetahuan matematis baru melalui pemecahan masalah dan menerapkan dan menyesuaikan strategi yang sesuai untuk memecahkan permasalahan, siswa kategori climbers mampu memenuhi semua indikator KPMM yaitu membangun pengetahuan matematis yang baru melalui pemecahan masalah, menerapkan dan menyesuaikan strategi yang sesuai untuk memecahkan permasalahan, memecahkan permasalahan yang muncul di dalam matematika dan di dalam konteks-konteks lainnya, dan memantau dan merefleksi pada proses pemecahan masalah matematis.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Adversity Quotient (AQ), DAPIC Problem-Solving Process, Problem Based Learning (PBL), Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis (KPMM) |
Subjects: | L Education > Special Education > Mathematics Education |
Fakultas: | Pasca Sarjana > Pendidikan Matematika, S2 |
Depositing User: | Setyarini UPT Perpus |
Date Deposited: | 11 Jan 2024 01:56 |
Last Modified: | 11 Jan 2024 01:56 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/61068 |
Actions (login required)
View Item |