Muhammad Syaiful Rohman, 0401520051 (2023) Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Project Based Learning Berbantuan Etnomatematika Android Ditinjau dari Motivasi Belajar. Masters thesis, UNNES.

	PDF - Published Version Download (456kB)
	PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy
	PDF - Published Version Download (114kB)
	PDF - Published Version Download (952kB)
	PDF - Published Version Download (335kB)
	PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (366kB) | Request a copy
	PDF - Published Version Download (438kB)

Abstract

Kemampuan berpikir kritis meningkatkan pemahaman siswa tentang ide-ide yang dipelajari. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan yang efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang konsep matematika. Sehingga dengan memberikan siswa kemampuan berpikir kritis akan meningkatkan pemahaman mereka tentang materi matematika. Penelitian dilakukan untuk menguji keefektifan Project Based Learning (PjBL) berbantuan etnomatematika android serta menganalisis kemampuan berpikir kritis ditinjau dari motivasi belajar siswa. Motivasi belajar siswa dibagi menjadi 3 kategori yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penelitian ini menggunakan mix method tipe sequential explanatory. Sampel yang digunakan sebanyak 50 siswa yang terdiri dari 24 siswa kelas eksperimen dan 26 siswa kelompok kontrol. Subjek penelitian terdiri dari 6 subjek yang dipilih berdasarkan kriteria motivasi belajar yang terbagi menjadi 2 subjek dengan motivasi belajar rendah, 2 subjek dengan motivasi belajar sedang, dan 2 subjek dengan motivasi belajar tinggi. Instrumen yang digunakan berupa soal pretest dan posttest kemampuan berpikir kritis berbentuk uraian, angket motivasi belajar yang terdiri dari 18 pernyataan, serta lembar wawancara yang terdiri dari 6 buah pertanyaan. Analisis data kuantitatif yang digunakan yaitu, uji ketuntasan rata-rata, uji proporsi, uji independent, uji paired, serta uji N-gain. Analisis data kualitatif terdiri dari reduksi data, penyajian data, interpretasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil posttest menunjukkan kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen memenuhi (1) Kriteria ketuntasan rata-rata, (2) Ketuntasan proporsi, (3) Kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, dan (4) Kemampuan berpikir kritis kelas eksperimen meningkat, berdasarkan uji N-gain peningkatan kemampuan berpikir kritis kategori sedang. Kedua subjek dengan motivasi belajar rendah tidak dapat memenuhi beberapa tahapan ideal menyelesaikan soal kemampuan berpikir kritis, pada tahapan mendeskripsikan kemungkinan penyelesaian permasalahan kedua subjek belum dapat memberikan alasan yang tepat, tahapan menyusun langkah-langkah penyelesaian kedua subjek belum dapat menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu permasalahan dan pada tahapan melakukan penilaian dari suatu permasalahan serta memberikan kesimpulan dari suatu penyelesaian permasalahan kedua subjek tidak tidak menjawab dengan benar dan tepat. Subjek dengan motivasi belajar tingkat sedang dapat melakukan tahapan ideal penyelesian tes kemampuan berpikir kritis dengan baik. Subjek dengan motivasi belajar tingkat tinggi dapat melakukan semua tahapan ideal dari mulai memahami suatu permasalahan, mendeskripsikan kemungkinan penyelesaian permasalahan, menyusun langkah-langkah penyelesaian permasalahan, melakukan penilaian dari suatu permasalahan dan menarik kesimpulan dari suatu penyelesaian permasalahan dengan sangat baik.

Actions (login required)

View Item