WILDAN TSANIZAR FADLI, 5401414058 (2021) PERBEDAAN JENIS PISANG TERHADAP KUALITAS DODOL TAPE PISANG. Under Graduates thesis, Unnes.

PDF (PERBEDAAN JENIS PISANG TERHADAP KUALITAS DODOL TAPE PISANG) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Buah pisang mempunyai kandungan gizi yang cukup banyak yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah kalori 99kal, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 miligram (mg), serat 0,7 gram. Pisang juga mengandung vitamin B, yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoksin). Kandungan vitamin B6 yaitu sebesar 0,5mg/100gram.. Pisang yang di gunakan untuk penelitian saat ini adalah pisang raja nangka, pisang kepok kuning, dan pisang kepok putih., untuk mempermudah pemanfaatannya sebagai bahan pangan fungsional tape pisang. Tape pisang diolah menjadi salah satu produk olahan yang digemari oleh konsumen dari anak-anak hingga orang dewasa yaitu dodol. Tujuan Penelitian (1) Untuk mengetahui perbedaan jenis pisang terhadap kualitas inderawi dodol tape pisang dari pisang raja nangka, pisang kapok kuning dan pisang kepok putih 2) Untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap dodol tape pisang yang berbeda (raja nangka, kepok kuning, kepok putih) ditinjau dari segi rasa, aroma, tekstur dan aroma. 3) Untuk mengetahui kandungan sukrosa, air dan serat kasar pada dodol tape pisang dari pisang raja nangka, pisang kapok kuning dan pisang kepok putih. Objek penelitian adalah perbedaan jenis pisang terhadap kualitas dodol tape pisang. ariabel bebas adalah dodol dengan tape pisang raja nangka, tape pisang kepok kuning, dan tape pisang kepok putih. Variabel terikat adalah kualitas inderawi dodol hasil eksperimen ditinjau dari aspek warna, aroma, tekstur (kenyal dan kalis) dan rasa manis, tingkat kesukaan masyarakat, serta pengujian kandungan Air, Serat Kasar, dan Glukosa. Variabel kontrolnya meliputi pemilihan bahan, komposisi bahan, peralatan dan proses pembuatan. Desain eksperimen menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) faktor tunggal. Metode pengumpulan data menggunakan penelitian subyektif untuk pengujian inderawi dan uji kesukaan dan penilaian obyektif kualitas terbaik dilakukan dengan uji laboratorium antara lain kandungan Air, Serat Kasar, dan Glukosa. Alat pengumpul data pada penelitian ini adalah panelis terlatih dan panelis tidak terlatih. Analisis data menggunakan analisis varian klasifikasi tunggal, sedangkan uji organoleptik menggunakan analisis deskriptive persentase dan rerata. Hasil penelitian menunjukan Tidak ada perbedaan kualitas inderawi ditinjau dari indikator rasa, aroma, tekstur dan warna pada dodol tape pisang hasil eksperimen.Tingkat kesukaan masyarakat terhadap dodol tape pisang yang berbeda (raja nangka, kepok kuning, kepok putih) ditinjau dari segi rasa, aroma, tekstur dan aroma menunjukan hasil pada semua sampel termasuk dalam kriteria disukai. Kandungan kadar air pada sampel A (raja nangka) (31.22), B (kepok ix kuning) (33.33), dan C (kepok putih) (35.49). Sedangkan kandungan gizi serat kasar pada sampel A (raja nangka) (12.76), B (kepok kuning) (13.9), dan C (kepok putih) ( 11.67). Untuk kandungan glokosa pada sampel A (raja nangka) (8.84), B (kepok kuning) (3.04), dan C (kepok putih) (4.32). Kandungan gizi dari kualitas terbaik yaitu 35.49% Air pada sampel C (kepok putih), Serat Kasar 12,76 % pada sampel A (raja nangka) dan Glokosa 8,84% pada sempel A (raja nangka). Adapun saran yang dapat peneliti berikan terkait dengan hasil penelitian dan pembahsan yaitu perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui waktu yang tepat dalam proses pemasakan dodol tape pisang, dikarenakan waktu 2 jam pemasakan masih belum cukup kalis.

Actions (login required)

View Item