Adsorpsi methyl violet oleh karbon aktif dari limbah tempurung kelapa dengan aktivator ZnCl2 menggunakan pemanasan gelombang mikro.
Widi Astuti, FT Teknik Kimia and Anggelita Dwi Handayani, - and Diah Ayu Wulandar, - (2018) Adsorpsi methyl violet oleh karbon aktif dari limbah tempurung kelapa dengan aktivator ZnCl2 menggunakan pemanasan gelombang mikro. Jurnal Rekayasa Kimia dan Lingkungan, 13 (2). ISSN 1412-5064
Preview |
PDF
- Published Version
Download (3MB) | Preview |
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
PDF
- Published Version
Download (11MB) |
|
PDF
- Published Version
Download (9MB) |
Abstract
Sintesis karbon aktif dari limbah tempurung kelapa dengan aktivator ZnCl2 menggunakan pemanasan gelombang mikro untuk menggantikan pemanasan konvensional menggunakan furnace telah dilakukan. Tempurung kelapa mengandung 36,51% lignin, 33,61% selulosa dan 19,27% hemiselulosa sehingga dapat digunakan sebagai prekursor dalam sintesis karbon aktif. Beberapa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap struktur pori, diantaranya konsentrasi ZnCl2 dipelajari lebih lanjut. Karbon teraktivasi ZnCl2 selanjutnya dikarakterisasi menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM), Fourier Transform Infrared Spectrophotometer (FTIR) serta NOVA Gas Sorption Analyzer-Quantachrome dan digunakan untuk adsorpsi zat warna methyl violet dengan variasi pH, waktu kontak dan konsentrasi larutan. Hasil analisis menunjukkan bahwa karbon teraktivasi ZnCl2 30% dengan pemanasan gelombang mikro mempunyai diameter pori yang lebih besar (23,22 Å) dibandingkan dengan karbon tanpa aktivasi (18,61 Å) dan karbon teraktivasi ZnCl2 30% dengan pemanasan konvensional (20,73 Å). Pada kisaran konsentrasi ZnCl2 yang dipelajari (10-30%), semakin tinggi konsentrasi ZnCl2, menghasilkan karbon aktif dengan kemampuan adsorpsi yang lebih besar terhadap methyl violet. Pada proses adsorpsi methyl violet, pH efektif berada pada kisaran pH 3 dan kesetimbangan dicapai setelah 180 menit. Kenaikan konsentrasi awal larutan memberikan peningkatan terhadap jumlah methyl violet teradsorpsi hingga kesetimbangan tercapai. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa model kesetimbangan Langmuir lebih sesuai daripada model kesetimbangan Freundlich. Sementara, model kinetika yang dianalisis menggunakan persamaan difusi eksternal, difusi intrapartikel, pseudo first order dan pseudo second oder, menunjukkan bahwa pseudo second order paling sesuai untuk adsorpsi methyl violet oleh karbon aktif berbasis tempurung kelapa.
Item Type: | Article |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | karbon aktif, gelombang mikro, methyl violet, tempurung kelapa, ZnCl2 |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia, S1 |
Depositing User: | mahargjo hapsoro adi |
Date Deposited: | 25 Mar 2021 08:20 |
Last Modified: | 20 Jan 2022 04:55 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/43525 |
Actions (login required)
View Item |