Rifana Yuniartanti, 2101416078 (2020) KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PERSUASI MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MEDIA BAGAN ALIR BERSTIMULASI GAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP. Under Graduates thesis, UNNES.

Preview

PDF (KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PERSUASI MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM SOLVING DAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MEDIA BAGAN ALIR BERSTIMULASI GAMBAR PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP) - Published Version Download (1MB) | Preview

Abstract

Seperti yang telah kita ketahui bersama, menulis teks persuasi mempunyai peranan penting dalam membentuk karakter bagi peserta didik. Kegiatan dalam menulis teks persuasi dapat melatih peserta didik untuk berpikir kritis dengan tujuan agar peserta didik dapat membujuk pembaca untuk melakukan suatu hal dengan baik, selain itu peserta didik dapat merangkai kalimat dengan ringan dan mudah dipahami seluruh pembaca yang berisi ajakan untuk melakukan suatu hal. Banyak manfaat yang diperoleh dalam menulis teks persuasi, sehingga peserta didik perlu menguasai teks tersebut. Pada Kurikulum 2013 menyebutkan bahwa salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai pada peserta didik SMP kelas VIII, yaitu 4.14 Menyajikan teks persuasi (saran, ajakan, arahan, dan pertimbangan) secara tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan, atau aspek lisan. Seharusnya, pada KD ini materi sudah dikuasai oleh peserta didik. Akan tetapi, dalam pembelajaran menulis teks persuasi ini sering ditemukan peserta didik dalam pembelajaran menulis teks persuasi, yaitu peserta didik berperan pasif selama proses pembelajaran, peserta didik belum mampu menulis teks persuasi sesuai struktur dan kaidah kebahasaannya, dan dalam melakukan pembelajaran kurang menggunakan model yang kreatif dan inovatif sehingga pembelajaran terkesan monoton dan membosankan. Permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana keefektifan pembelajaran menulis teks persuasi menggunakan model problem solving dengan media bagan alir berstimulasi gambar pada peserta didik kelas VIII SMP, (2) bagaimana keefektifan pembelajaran menulis teks persuasi menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan media bagan alir berstimulasi gambar pada peserta didik kelas VIII SMP, dan (3) manakah yang lebih efektif hasil pembelajaran antara model problem solving atau model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran menulis teks persuasi dengan media bagan alir berstimulasi gambar pada peserta didik kelas VIII SMP. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan keefektifan penggunaan model problem solving pada pembelajaran menulis teks persuasi dengan media bagan alir berstimulasi gambar pada peserta didik kelas VIII SMP, mendeskripsikan keefektifan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah pada pembelajaran menulis teks persuasi dengan media bagan alir berstimulasi gambar pada peserta didik kelas VIII SMP, dan mengetahui model pembelajaran manakah yang lebih efektif antara model pembelajaran problem solving atau model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran menulis teks persuasi dengan media bagan alir berstimulasi gambar pada peserta didik kelas VIII SMP. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen dengan desain penelitian yang digunakan yaitu Quasi Experimental Design. Adapun bentuk desain quasai ekperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent Control Group Design. Penelitian ini dilakukan di SMP 1 Pecangaan Jepara dengan sampel kelas VIII-D sebagai kelas eksperimen 1 yang mendapat perlakuan model problem solving dan VIII-F sebagai kelas eksperimen 2 yang mendapat perlakuan model pembelajaran berbasis masalah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penggunaan model problem solving efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks persuasi dengan media bagan alir berstimulasi gambar pada peserta didik kelas VIII SMP. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah rata-rata nilai pretest 73,21 kemudian setelah diberi perlakuan menjadi 81,96 pada nilai posttest. Selain itu, juga dibuktikan dengan hasil pengujian uji t pada pretest dan posttest model problem solving yang menunjukkan Sig.(2 tailed) 0,000< 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya data pretest dan posttest model problem solving terdapat perbedaan (signifikansi), (2) penggunaan model pembelajaran berbasis masalah efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks persuasi dengan media bagan alir berstimulasi gambar pada peserta didik kelas VIII SMP. Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah ratarata nilai pretest 68,21 kemudian setelah diberi perlakuan menjadi 76,25 pada nilai posttest. Selain itu, juga dibuktikan dengan hasil uji t pada pretest dan posttest model problem solving yang menunjukkan Sig.(2 tailed) 0,000< 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya data pretest dan posttest model problem solving terdapat perbedaan (signifikansi), dan (3) Penggunaan model problem solving dengan media bagan alir berstimulasi gambar lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menulis teks persuasi pada peserta didik kelas VIII SMP dibanding menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan media bagan alir berstimulasi gambar. Hal ini dibuktian dengan dengan nilai Sig.(2- tailed) 0,000< 0,05 maka Ho ditolak dan Hi diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikansi. Jumlah rata-rata nilai posttest yang menggunakan model problem solving juga lebih besar dibanding menggunakan model pembelajaran berbasis masalah, yaitu 81,96> 76,25. Berdasarkan hasil penelitian,disarankan guru bahasa Indonesia dapat menerapkan pembelajaran menulis teks persuasi menggunakan model problem solving dan model pembelajaran berbasis masalah sebagai alternatif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk pembelajaran menulis teks persuasi dan perlu adanya pembaharuan mengenai model problem solving dan model pembelajaran berbasis masalah pada bidang pendidikan khususnya bahasa Indonesia.

Actions (login required)

View Item