EMI TIPUK LESTARI, 0301615010 (2018) POLA RELASI SOSIAL ANTAR -ETNIK UNTUK MEWUJUDKAN INTEGRASI SOSIAL DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT. Doctoral thesis, Universitas Negeri Semarang.

Preview

PDF (POLA RELASI SOSIAL ANTAR -ETNIK UNTUK MEWUJUDKAN INTEGRASI SOSIAL DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT) - Submitted Version Download (1MB) | Preview

Abstract

Lestari, Emi Tipuk. 2018. Pola Relasi Sosial Antar -Etnik Untuk Mewujudkan Integrasi Sosial Di Pontianak, Kalimantan Barat. Disertasi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Program Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Promotor Prof. Dr. Tri Marhaeni Puji Astuti, M.Hum, Kopromotor Dr. Cahyo Budi U, M.Pd, Anggota Promotor Dr. At. Sugeng P, M.Si. Kata kunci : relasi sosial dan integrasi sosial. Pembauran etnik Dayak, Cina, Melayu dan Madura yang terjadi sejak bertahun-tahun silam. Relasi social antar etnik Dayak, Cina, Melayu dan Madura bisa dikatakan harmonis. Dalam menjalankan kehidupan bersama, etnik Dayak, Cina, Melayu dan Madura yang mempunyai perbedaan kebudayaan dan agama terlibat dalam suatu hubungan timbal balik yang disebut interaksi sosial yang pada gilirannya akan berkembang kepada relasi sosial. Dalam aktifitas sosial akan terjadi relasi sosial yang dinamik antara orang dengan orang, orang dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Dengan adanya sikap toleransi dari setiap warga masyarakat akan terjalin integrasi sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan pola relasi sosial antar etnik dalam mewujudkan integrasi bangsa di Pontianak Utara Kalimantan Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kualitatif yang merupakan pendekatan penelitian dengan strategi dan prosedur yang fleksibel namun dapat mendeskripsikan suatu fenomena sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian ini adalah 1) Relasi Sosial antar etnik Dayak, Cina, Melayu dan Madura adalah berupa relasi sosial assosiatif (bersifat +) dapat membentuk sebuah solidaritas atau mengarah pada adanya integrasi. Pola relasi etnik Dayak dengan Cina dan Melayu dengan Madura lebih erat relasi sosialnya dikarena adanya persamaan budaya bahkan terjadinya akulturasi di antara mereka. Relasi sosial antar etnik ini dapat direkonstruksikan sebagai sumber materi pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial. 2) Integrasi yang terjadi di sini dapat dilihat dari tiga dimensi Integrasi yang ditanamkan masing-masing etnik dalam kehidupan bermasyarakat di sini dapat dilihat dari terjadinya a) akulturasi diantara mereka yaitu berupa penggunaan bahasa Melayu untuk komunikasi antar etnik, budaya saprahan, kemponan, tepung tawar, ngopi (kopi Pancung). Akulturasi ini menyebabkan terjadinya integrasi yang bersifat integrative normative. b) Akomodasi yang terjadi adalah dengan cara kekeluargaan dan mediasi dari tokoh adat atau agama, pihak kecamatan, kelurahan, BABINKAMTIPMAS untuk mengendalikan keegoisan indivial etnik. Integrasi yang ditemukan ini menunjukkan adanya integrasi sosial yang bersifat Integrasi Koersif. c) Kearifan etnik Dayak, Madura , Melayu & Cina dalam membentuk integrasi sosial ini dalam bentuk pelestarian budaya. Integrasi yang ditemukan ini dikategorikan ke dalam integrasi normative. Fenomena integrasi di sini dapat direkontruksikan dalam pembelajaran IPS. 3) Relasi sosial antar etnik Dayak, Cina, Melayu dan Madura bersifat assosiatif inilah yang dapat membentuk sebuah integrasi sosial. Relasi sosial antar etnik yang dapat mewujudkan integrasi sosial ini dapat direkonruksikan sebagai sumber materi pembelajaran Ilmu Pendidikan Sosial Saran bagi masyarakat dan pemerintaha bahwa perlu ditingkatkan program pembauran atau asimilasi baik dalam kegiatan kemasyarakatan dan melalui Forum Diskusi Antar Etnik serta pertemuan –pertemuan lainnya yang lebih inten lagi

Actions (login required)

View Item