PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SUNGAI SETU PEKALONGAN DENGAN PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BATIK (PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009-2029)
AGAM BAREP SYAIFULLOH , 8111414062 (2018) PERLINDUNGAN LINGKUNGAN SUNGAI SETU PEKALONGAN DENGAN PENGELOLAAN LIMBAH INDUSTRI BATIK (PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA PEKALONGAN TAHUN 2009-2029). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Latar belakang penelitian ini karena belum tercapainya tujuan yang baik terkait perlindungan lingkungan Sungai Setu Kelurahan Jenggot Kecamatan Pekalongan Selatan Kota Pekalongan dengan pengelolaan limbah industri batik sebagai bentuk pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 30 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan Tahun 2009-2029. Hal tersebut dilihat dari adanya aktivitas pembuangan limbah batik ke Sungai Setu yang berdampak tercemarnya aliran Sungai Setu dan kesehatan masyarakatnya. Penelitian ini merumuskan bagaimana pelaksanaan dan peran pemerintah daerah dalam perlindungan lingkungan Sungai Setu dari limbah industri batik (Pelaksanaan Perda Kota Pekalongan Nomor 30 Tahun 2011). Pendekatan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif dengan jenis penelitian yuridis sosiologis. Sumber data berasal dari data primer, dan data sekunder. Teknik pengumpulan data berdasarkan studi dokumen, studi kepustakaan, pengamatan, dan wawancara. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Data diperoleh melalui kepustakaan dan penelitian dilapangan diolah menggunakan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1.) Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan dalam pelaksanaan perlindungan lingkungan Sungai Setu dari limbah industri batik (Pelaksanaan Perda Kota Pekalongan Nomor 30 Tahun 2011) sudah terlaksanakan dengan baik melalui program pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal di Kelurahan Jenggot dengan kapasitas penampung ± 400 m3 /hari sesuai dengan Pasal 29 ayat (3) huruf d Perda Kota Pekalongan Nomor 30 Tahun 2011. Akan tetapi kenyataannya belum mampu mengatasi pencemaran di Sungai Setu, dan hasil wawancara dengan masyarakat di Kelurahan Jenggot bahwa kondisi Sungai Setu masih sangat tercemar dengan air berwarna hitam dan berbau dikarenakan terdapat pengrajin batik yang membuang limbahnya langsung ke Sungai Setu; (2.) Peran pemerintah daerah melalui DLH Kota Pekalongan dengan perlindungan preventif melalui fasilitas pembangunan IPAL Komunal di Kelurahan Jenggot, melakukan sosialisasi tetapi belum sepenuhnya maksimal, dan melakukan pengecekan kadar limbah, sedangkan perlindungan represif belum menerapkan sanksi administrasi maupun pidana kepada pengrajin batik yang melakukan pencemaran di aliran Sungai Setu. Penulis memberikan saran untuk pengrajin batik seharusnya bekerjasama dalam pembangunan IPAL Komunal, dan pemerintah seharusnya memberikan sanksi yang tegas kepada para pengrajin batik yang melakukan pencemaran membuang limbah batik di Sungai Setu Kelurahan Jenggot.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pelaksanaan, Pengelolaan Limbah Batik, Sungai Setu. |
Subjects: | K Law > K Law (General) |
Fakultas: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1 |
Depositing User: | S.Hum Maria Ayu |
Date Deposited: | 14 Aug 2020 12:53 |
Last Modified: | 14 Aug 2020 12:53 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/38283 |
Actions (login required)
View Item |