EKSTRAKSI PEKTIN DARI CINCAU HIJAU (Premna oblongifolia. Merr) UNTUK PEMBUATAN GEL PENGHARUM RUANGAN
Dea Avrilda Kariza, 551131201 (2015) EKSTRAKSI PEKTIN DARI CINCAU HIJAU (Premna oblongifolia. Merr) UNTUK PEMBUATAN GEL PENGHARUM RUANGAN. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
Preview |
PDF
- Published Version
Download (1MB) | Preview |
Abstract
Tanaman cincau termasuk tanaman asli Indonesia. Cincau yang kita kenal merupakan gelatin yang serupa dengan agar-agar yang diperoleh dari perendaman daun dalam air. Selain banyak dikenal sebagai bahan pangan, daun cincau juga bisa sebagai bahan non pangan. Cincau bermanfaat dan mudah didapat sehingga dengan berbagai kelebihan daun cincau dan kesederhanaan proses pembuatan maka akan dibuat gel pengharum ruangan dari gelatin daun cincau. Gel pengharum ruangan yang akan dibuat memiliki keunggulan produk dan proses.keunggulan produk aman dipakai karena terbuat dari bahan alami, lebih tahan lama karena digunakan pengawet alami. Keunggulan proses yang dilakukan sangat sederhana, tidak memerlukan panas dalam proses ekstraksi pektin dari daun cincau, serta mudah didapat bahan-bahan yang digunakan. Pengharum ruangan dalam bentuk sedian gel dalam penggunaannya lebih praktis dan mudah dibandingkan dengan pengharum ruangan dalam bentuk cair karena harus disemprot ke ruangan terlebih dahulu. Selain itu, pengharum ruangan dalam bentuk sediaan gel ini lebih mudah dalam hal penyimpanan dan pengemasannya. Pengharum ruangan berbentuk gel memiliki kestabilan aroma yang relatif singkat, namun mudah terurai sehingga aman terhadap lingkungan, sedangkan bentuk semprot biasanya menggunakan bahan kimia. Proses pembuatan terdiri dari empat tahap diantaranya, preparasi bahan, ekstraksi pektin, pemurnian pektin dan pembuatan gel pengharum ruangan. Selanjutnya setelah produk gel pengharum ruangan dihasilkan dilakukan uji kestabilan gel, uji penguapan zat cair, dan persentase bobot gel sisa. Daripenelitian yang telah dilakukan dapat ditarik simpulanPerbandingan gel pengharum ruangan yang diberikan bahan tambahan pengharum dan pengawet berupa minyak apel dan garam dapur (G1), menghasilkan sineresis yang lebih tinggi daripada gel pengharum ruangan tanpa bahan tambahan (G2). Tingkat sineresis berbanding terbalik dengan tingkat konsentrasi, dimana semakin tinggi konsentrasi maka semakin rendah sineresis yang dihasilkan. Gel (G1) memiliki tingkat sineresis yang lebih tinggi daripada konsentrasi Gel (G2) sehingga penguapannya lebih tinggi. sineresis memberikan pengaruh nyata pada penguapan zat cair dimana berbanding lurus dengan tingkat sineresis. Tingkat sineresis yang lebih tinggi menyebabkan stabilitas gel berkurang. perbandingan Gel (G1) yang mengalami penguapan yang lebih tinggi daripada Gel (G2)yang tidak mengandung minyak apel dan garam. Pada gel pengharum ruangan komersil bermerk „TOKYO 828” dengan wangi orange (K) terlihat penurunan bobot yang lebih stabil dari setiap jenis gel pengharum ruangan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | daun cincau, gel pengharum ruangan, dan analisa gel pengharum ruangan. |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Teknik Kimia D3 |
Depositing User: | titin fitriyani unnes |
Date Deposited: | 12 Nov 2015 00:23 |
Last Modified: | 12 Nov 2015 00:23 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/21350 |
Actions (login required)
View Item |