Religi Jawa pada Komunitas Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas


Nurul Fitriyani, , 3501407059 (2011) Religi Jawa pada Komunitas Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Religi Jawa pada Komunitas Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas] Microsoft Word (Religi Jawa pada Komunitas Bonokeling di Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, Kabupaten Banyumas) - Published Version
Download (16kB)

Abstract

Religi atau sistem kepercayaan merupakan salah satu unsur dalam kebudayaan yang bersifat universal, artinya dapat dijumpai pada setiap kebudayaan, salah satunya adalah pada komunitas Bonokeling di daerah kebudayaan jawa pedalaman yakni Desa Pekuncen Kecamatan Jatilawang Kabupaten Banyumas. Kekhasan komunitas Bonokeling dapat terlihat dari kehidupan keagamaan yang kental dengan religi Jawa dan eksistensinya masih sangat kuat hingga sekarang. Hal tersebut ditunjukan dengan mayoritas Desa Pekuncen yang menganut religi Jawa ajaran Bonokeling, dan partisipasi anak putu dalam pelaksanaan ritual secara kolektif, dari hal tersebut muncul pertanyaan, bagaimana sistem keyakinan komunitas Bonokeling yang membedakan dengan ajaran Islam pada umumnya. Religi tidak akan terbentuk apabila hanya mencakup sistem keyakinan, barulah apabila terdapat upacara atau ritual yang terkaitkan dengan keyakinan, religi secara menyeluruh terbentuk, sehingga bagaimana aktualisasi sistem keyakinan komunitas Bonokeling dalam ritual keagamaan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan sistem keyakinan pada komunitas Bonokeling (2) Menjelaskan cara komunitas Bonokeling mengaktualisasikan sistem keyakinan dalam ritual keagamaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpualan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penulis mengadakan observasi dengan berpedoman pada fokus penelitian. Wawancara dilakukan dengan subjek penelitian yaitu komunitas Bonokeling dan informan pendukung yaitu tokoh masyarakat Desa Pekuncen. Validitas data menggunakan teknik triangulasi sumber. Analisis data dalam penelitian ini berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) komunitas Bonokeling hingga saat ini masih mempertahankan religi Jawa. Religi jawa tersebut terwujud dari kepercayaan komunitas Bonokeling terhadap roh leluhur yang dipercayai keberadaannya untuk melindungi anak putu selain kepercayaan terhadap Allah SWT atau yang disebut dengan panggilan Gusti Allah. Roh leluhur dalam komunitas Bonokeling dipandang sebagai perantara dalam berhubungan dengan Tuhan. Bentuk keyakinan komunitas Bonokeling yang membedakan dengan Islam secara umum dapat dilihat dari pandangan komunitas Bonokeling mengenai kehidupan manusia di dunia yaitu nyantri dan nyandi. Istilah nyantri ditunjukan kepada Islam yang melakukan sholat dan menjalankan rukun Islam, sedangkan nyandi merupakan penggolongan Islam komunitas Bonokeling yang bertumpu pada pundhen atau tempat-tempat suci, yakni makam eyang Bonokeling. (2) cara komunitas Bonokeling mengaktualisasikan religi Jawa komunitas Bonokeling dalam ritual keagamaan ditunjukan dengan ritual-ritual yang bersifat kolektif dan dilakukan secara rutin untuk menjaga hubungan, bentuk penghormatan, serta permohonan supaya diberikan keselamatan anak putu oleh eyang Bonokeling. Ritual-ritual tersebut dapat dikelompokan menjadi ritual yang terjadwal setiap bulan pada kaleder Jawa yakni ritual perlon, ritual yang berkaitan dengan bersih desa seperti sedekah bumi dan tidak terjadwal seperti ritual mlebu, kematian, kelahiran, dan penggarapan tanah pertanian. Saran yang diajukan dalam penelitian ini yaitu (1) Bagi anak putu pada komunitas Bonokeling, untuk tetap mempertahankan keyakinan dan kepercayaan yang diyakini dan menjaga keberadaan ritual-ritual pada komunitas Bonokeling. Keberadaan religi Jawa dan ritual-ritual yang terkait di dalamnya perlu dijaga dan dilestarikan karena merupakan salah satu bentuk kearifan lokal dan merupakan hal yang berharga serta bermakna dalam kehidupan masayarakat. (2) Bagi pemerintah Desa Pekuncen untuk memperhatikan tradisi-tradisi pada komunitas Bonokeling yang berlaku dalam masyarakat karena tradisi-tradisi tersebut merupakan kearifan lokal yang perlu untuk dipertahankan. Tradisi-tradisi tersebut dapat menjadi potensi wisata yang dapat dikembangkan misalnya dengan mengusulkan ke Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk menjadikan Desa Pekuncen sebagai Desa Wisata karena hal tersebut akan membuat masyarakat menjadi lebih bersemangat menjaga nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal daerah.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: religi Jawa, sistem keyakinan, ritual keagamaan, komunitas Bonokeling
Subjects: B Philosophy. Psychology. Religion > BL Religion
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial > Pendidikan Sosiologi dan Antropologi, S1
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 05 Jul 2012 00:27
Last Modified: 05 Jul 2012 00:27
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/12984

Actions (login required)

View Item View Item