Diksi Dalam Novel Clemang-Clemong Karya Suparto Brata


Ria Hutaminingtyas , 2102405609 (2010) Diksi Dalam Novel Clemang-Clemong Karya Suparto Brata. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of Diksi Dalam Novel Clemang-Clemong Karya Suparto Brata.]
Preview
PDF (Diksi Dalam Novel Clemang-Clemong Karya Suparto Brata.) - Published Version
Download (243kB) | Preview

Abstract

Mengingat bahwa karya fiksi khususnya novel adalah dalam dunia dalam kata, pemilihan kata-kata (diksi) tersebut tentulah melewati pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk memperoleh efek tertentu, efek ketepatan (estetis). Diksi sebagai bagian dari keindahan bahasa. Bahkan diksi merupakan faktor yang sangat penting dalam mengarang sebuah karya sastra khususnya novel. Hal tersebut menginspirasi penulis untuk meneliti diksi yang ada pada novel Clemang-clemong dengan alasan dalam novel Clemang-clemong terdapat banyak penggunaan diksi atau pilihan kata. Penulis tertarik pada pilihan kata yang dipakai dalam novel tersebut karena pengarang banyak menggunakan dialek Surabaya serta terdapat bahasa selain bahasa Jawa dalam novel tersebut sehingga makin memberikan kesan dan menambah nilai estetis. Masalah yang diteliti dalam penetitian ini adalah jenis diksi apa saja yang terdapat dalam novel Clemang-clemong. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis diksi yang terdapat pada novel Clemang-clemong. Data dalam penelitian ini adalah naskah novel Clemang-clemong yang mengandung diksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode struktural dengan tehnik catat. Sasaran yang diungkapkan dalam penelitian ini adalah diksi dalam novel Clemang-clemong karya Suparto Brata yang berupa teks. Sumber data dalam penelitian ini adalah buku Suparto Brata‟s Omnibus yang diterbitkan oleh Narasi, diterbitkan tahun 2007 cetakan pertama, setebal 210 halaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada novel Clemang-clemong ditemukan jenis diksi yang hadir dan dominan yaitu penggunaan kata Asing dengan jumlah 42 kata, selain menunjang keindahan, juga dapat memperjelas cerita serta berkesan intelek dengan bahasa sederhana yang biasa digunakan dalam bahasa sehari-hari. Sehingga ceritanya lebih menarik dan tidak menimbulkan kejenuhan, serta dapat memperindah cerita. Penggunaan dwilingga salin swara dengan jumlah 28 kata menyebabkan cerita dalam novel lebih aktif, lebih jelas dalam penceritaan peristiwa-peristiwanya. Sehingga novel lebih mudah dipahami pembaca, ceritanya tidak menimbulkan kejenuhan karena adanya dwilingga salin swara memberi kesan unik dan lucu pada pembaca. Penggunaan kata keterangan ada yang menerangkan kata benda, kata sifat, kata kerja, dan juga kata keterangan itu sendiri. Pendominasian kata keterangan yang bervariasi ini menyebabkan cerita dalam setiap peristiwa-peristiwa terasa lebih nyata sehingga dapat menimbulkan pencitraan pada setiap peritiwanya. Penggunaan kata sifat keadaan berjumlah 18 kata menyebabkan peristiwa-peristiwa dalam ceritanya dapat digambarkan secara jelas. Sehingga pembaca lebih mudah memahami isi ceritanya, serta dapat diketahui bagaimana keadaan-keadaan tiap peristiwa sehingga pembaca bisa ikut merasakannya. Penggunaan kata benda konkret berjumlah 15 kata menyebabkan penekanan ceritanya lebih nyata. Sehingga pembaca lebih mudah memahami isi cerita dan menimbulkan efek pencitraan yang bisa membuat pembaca merasakannya. Penggunaan kata kerja transitif dengan jumlah 16 kata menyebabkan cerita dalam novel lebih aktif, lebih jelas dalam penceritaan peristiwa-peristiwanya, serta ceritanya berkesan lebih hidup. Sehingga novel lebih mudah dipahami, menarik untuk dibaca, dan ceritanya tidak menimbulkan kejenuhan. Penggunaan kata majemuk utuh berjumlah 5 kata menyebabkan setiap peristiwa dalam ceritanya dapat menggambarkan keadaan dan suasana cerita, seolah-olah pembaca ikut merasakannya. Sehingga tidak menimbulkan kejenuhan, dan ceritanya berkesan unik. Saran yang diajukan sehubungan dengan penelitian ini adalah kepada pengarang karya sastra, hendaknya menggunakan bahasa-bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat dipahami dan dimengerti oleh pembaca. Diharapkan kepada para peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan permasalahan yang lain, selain itu dapat digunakan sebagai media pembelajaran.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Diksi, Novel, Clemang-Clemong
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia
P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa (S1)
Depositing User: budi Budi santoso perpustakaan
Date Deposited: 11 May 2012 02:31
Last Modified: 11 May 2012 02:31
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/11984

Actions (login required)

View Item View Item