Luthfi Noor , 3501406007 (2011) PERANAN ORGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA-IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA (IPNU-IPPNU) DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH (MA) WALISONGO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

There is a more recent version of this item available.

Preview

PDF (PERANAN ORGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA-IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA (IPNU-IPPNU) DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH (MA) WALISONGO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA) - Published Version Download (174kB) | Preview

Abstract

Noor, Luthfi. 2010. Peranan Organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama-Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) dalam Mengembangkan Sikap Kepemimpinan Siswa di Madrasah Aliyah (MA) Walisongo Pecangaan Jepara. Skripsi, Jurusan Sosiologi dan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dra. Rini Iswari, M.Si, Pembimbing II: Drs. M.S. Mustofa, M.A. 115 hlm. Kata Kunci: Peranan organisasi IPNU-IPPNU, Sikap Kepemimpinan, Siswa. MA Walisongo Pecangaan berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’rif NU). Salah satu hal yang menarik dari MA Walisongo Pecangaan, siswa diharuskan untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler IPNU-IPPNU. Kegiatan IPNU-IPPNU yang paling menonjol adalah pengkaderan. Pengkaderan IPNU-IPPNU MA Walisongo Pecangaan mempunyai peranan dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. Siswa sebagai generasi penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin seharusnya memiliki sikap-sikap dan nilai-nilai luhur yang berdasarkan Pancasila dan dibekali dengan keagamaan yang kuat (Ahlussunnah Wal Jamaah). Pada kenyataannya siswa kurang memiliki sikap yang berdasarkan Pancasila dan nilai-nilai keagamaan, sehingga siswa terjebak dalam perubahan dan cenderung meninggalkan nilai-nilai agama dan budaya Ahlussunnah Wal Jamaah, oleh karena itu dibutuhkan wadah pengkaderan yang baik bagi siswa dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa yaitu IPNU-IPPNU. Penelitian ini bertujuan: (1) mengetahui bentuk-bentuk pengkaderan IPNU-IPPNU MA Walisongo Pecangaan, (2) mengetahui peranan organisasi IPNU-IPPNU dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Lokasi penelitian dilaksanakan di MA Walisongo Pecangaan, Kecamatan Pecangaan, Kabupaten Jepara. Fokus penelitian ini adalah bentuk pengkaderan IPNU-IPPNU MA Walisongo Pecangaan dan peranan organisasi IPNU-IPPNU dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa di MA Walisongo Pecangaan. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Walisongo Pecangaan, sedangkan informan dalam penelitian ini antara lain guru, kepala sekolah, pengurus dan pembina IPNU-IPPNU. Data sekunder dengan sumber tertulis dan foto. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kualitatif dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat tiga bentuk pengkaderan IPNU-IPPNU MA Walisongo yaitu: (1) Masa Orientasi Pelajar (MOP), (2) Masa Kesetiaan Anggota (MAKESTA), (3) Latihan Kader Muda (LAKMUD). Ketiga bentuk pengkaderan tersebut mempunyai peranan dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa di MA Walisongo Pecangaan. Peranan organisasi IPNU-IPPNU dapat dilihat dari sikap dan perilaku siswa serta kinerja pemimpin dalam organisasi. Sikap dan perilaku siswa meliputi kedisiplinan, kejujuran dan tanggung jawab, sedangkan kinerja pemimpin organisasi meliputi OSIS, PRAMUKA, dan PMR. Kesimpulan, pengkaderan IPNU-IPPNU MA Walisongo dilakukan dengan baik. Ada tiga bentuk pengkaderan IPNU-IPPNU MA Walisongo Pecangaan yaitu: (1) Masa Orientasi Pelajar (MOP), (2) Masa Kesetiaan Anggota (Makesta), dan (3) Latihan Kader Muda (Lakmud). Ketiga bentuk pengkaderan tersebut digunakan sebagai wadah dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. Peranan organisasi IPNU-IPPNU dalam mengembangkan sikap kepemimpinan siswa di MA Walisongo Pecangaan yaitu: (1) terbentuknya sikap dan perilaku siswa di sekolah, dan (2) kinerja seorang pemimpin dalam sebuah organisasi. Sikap dan perilaku yang ditunjukkan oleh siswa antara lain kedisiplinan, kejujuran, dan tanggung jawab, sedangkan kinerja seorang pemimpin dapat dilihat dari organisasi OSIS, PRAMUKA, dan PMR di sekolah. Saran, bagi siswa MA Walisongo Pecangaan, penulis menyampaikan kepada siswa untuk aktif mengikuti kegiatan organisasi IPNU-IPPNU di MA Walisongo Pecangaan melalui sosialisasi. Sosialisasi dilakukan kepada siswa melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan seperti MOP, MAKESTA, dan LAKMUD guna mengembangkan sikap kepemimpinan siswa. Bagi MA Walisongo Pecangaan, penulis menyampaikan kepada kepala yayasan atau kepala sekolah untuk menyediakan sarana dan prasarana sekolah yang memadai, sehingga program kerja IPNU-IPPNU dan kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Bagi pengurus IPNU-IPPNU Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pecangaan, penulis menyampaikan kepada ketua IPNU-IPPNU PAC Pecangaan untuk memberikan pelatihan dan pendidikan kepada siswa melalui forum-forum diskusi, rapat atau pertemuan dan kegiatan-kegiatan pelatihan seperti makesta, melibatkan siswa menjadi peserta atau panitia dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan peringatan hari besar Islam.

Available Versions of this Item

• PERANAN ORGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA-IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA (IPNU-IPPNU) DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH (MA) WALISONGO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA. (deposited 29 Nov 2011 00:32) [Currently Displayed]
  • PERANAN ORGANISASI IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA-IKATAN PELAJAR PUTRI NAHDLATUL ULAMA (IPNU-IPPNU) DALAM MENGEMBANGKAN SIKAP KEPEMIMPINAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH (MA) WALISONGO KECAMATAN PECANGAAN KABUPATEN JEPARA. (deposited 29 Nov 2011 00:32)

Actions (login required)

View Item