Muhammad Haris Faza, 6102417024 (2021) PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP PEMBELAJARAN DARING PENDIDIKAN JASMANI DI SD ISLAM AL MADINA TAHUN AJARAN 2020/2021. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF (SKRIPSI) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Peran orang tua sangatlah penting dalam membimbing anak-anaknya dalam proses pembelajaran di rumah. Pada masa pandemi COVID-19 yang terjadi pada saat ini menimbulkan persepsi yang berbeda-beda dari orang tua. Orang tua banyak yang mengalami kendala saat mendampingi proses pembelajaran. Latar belakang tersebut sebagai dasar penelitian yang berjudul persepsi orang tua terhadap pembelajaran daring pendidikan jasmani di SD Islam Al Madina. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif etnografi. Data yang dikumpulkan menggunakan metode angket dan dokumentasi. Data yang diperoleh di reduksi untuk mendapatkan keabsahan data. Lokasi penelitian yaitu di SD Islam Al Madina Kota Semarang. Sasaran dalam penelitian ini adalah orang tua siswa kelas 3C SD Islam Al Madina yang berjumlah 30 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, teknik penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini bahwa rata-rata orang tua siswa memiliki persepsi bahwa pembelajaran daring pendidikan jasmani menyebabkan penurunan semangat belajar siswa sehingga menyebabkan siswa hanya mendapatkan nilai atau hasil belajar dan penguasaan materi materi kurang maksimal. Orang tua beranggapan bahwa proses pembelajaran praktek juga kurang maksimal karena minimnya alat yang digunakan sebagai media praktek anak dirumah dan tidak adanya pengawasan dari guru sehingga anak atau siswa/siswi tidak tahu yang dilakukan itu benar atau salah. Simpulan dari penelitian ini bahwa peneliti menemukan rata-rata orang tua siswa memiliki persepsi bahwa pembelajaran daring pendidikan jasmani menyebabkan penurunan semangat belajar siswa. Kemudian orang tua beranggapan bahwa guru hanya berfokus pada pemberian materi serta prakteknya tidak ada pengawassan dari guru dan selebihnya diserahkan kepada orang tua dan siswa. Sehingga anak hanya sekedar menggugurkan kewajiban untuk menyelesaikan tugas dan tidak tahu yang dilakukan itu benar atau salah. Saran yang diberikan peneliti yaitu perlu adanya perbaikan sistem pembelajaran daring khususnya mata pelajaran pendidikan jasmani dengan mengatur jadwal pembelajaran yaitu siswa melakukan pembelajaran tatap muka setiap 3 minggu sekali, setiap minggunya siswa yang masuk pembelajaran tatap muka dibatasi.

Actions (login required)

View Item