COSPLAY SEBAGAI BENTUK AKULTURASI BUDAYA POPULER JEPANG PADA REMAJA DI KOTA SEMARANG


Fadly Kohanafi, 3401418048 (2023) COSPLAY SEBAGAI BENTUK AKULTURASI BUDAYA POPULER JEPANG PADA REMAJA DI KOTA SEMARANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 3401418048_Fadly Kohanafi.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Cosplay merupakan salah satu budaya populer yang sekarang ini mulai menyebar luas di masyarakat terutama pada remaja, cosplay memiliki sejarah tersendiri sebagai persebaranya hingga masuk ke Indonesia saat ini. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Cosplay di Kota Semarang (2) Untuk mengetahui bentuk akulturasi budaya populer Cosplay Jepang pada kalangan remaja di Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Lokasi penelitian berada di event-event bunkasai dan cosplay yang ada di Kota Semarang. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep Akulturasi.Adapun pada penelitian ini menggunakan teknik triangulasi dalam proses validitas data penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) sejarah cosplay dimulai dari Amerika dimana cosplay digunakan pada saat Hallowen dengan menggunakan kostum bertema horror yang kemudian menjalar sampai ke Jepang, perkembangan cosplay mulai beragam di Jepang hingga muncul berbagai bentuknya. (2) Perkembangan cosplay di Kota Semarang mulai muncul pada tahun 2010 dan mulai berkembang melalui event bunkasai yang ada di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro pada tahun 2012. (3) bentuk akulturasi dalam cosplay terdapat hijab cosplay dan cosplay kebaya, hijab cosplay merupakan suatu inovasi dalam cosplay dimana cosplay tidak menggunakan wig akan tetapi menggunakan hijab sebagai penutup rambut yang dibentuk menyesuaikan karakter yang dicosplaykanya, kemudian kebaya cosplay merupakan bentuk cosplay dimanakebaya merupakan unsur utamanya dengan menggunakan warna yang cocok yang dipadukan dengan wig yang sesuai dengan karakter yang dicosplaykanya. Kesimpulan dari penelitian ini (1) akulturasi merupakan sebuah pertemuan antara dua kebudayaan atau lebih yang digabungkan sehingga menghasilkan budaya baru tanpa meninggalkan jejak aslinya. Dalam dunia cosplay, cosplay dapat diakulturasikan dengan beragam budaya lain, seperti dalam penelitian ini cosplay dapat dikombinasikan dengan hijab dan kebaya. Adapun saran bagi (1) Cosplayer, untuk lebih banyak melakukan cosplay dengan menggunakan kebaya atau pakaian adat sebagai unsur utamanya untuk menunjukan keanekaragaman pakaian adat yang ada di Indonesia serta lebih banyak melakukan cosplay karakter lokal asal Indonesia sendiri. (2) Peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian mengenai cosplay untuk lebihmemperdalam penelitian terutama pada kebaya cosplay karena sumber data baik primer maupun sekunder masih sangat minim dan masih jarang sekali ditemukan di berbagai sumber

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Akulturasi, Budaya Populer, Cosplay
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HM Sociology
Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Politik S1
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 17 Dec 2024 11:06
Last Modified: 17 Dec 2024 11:06
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/66380

Actions (login required)

View Item View Item