ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TANAMAN HUTAN TROPIS INDONESIA MENGGUNAKAN METODE 2,2-DIFENIL-1- PIKRILHIDRAZIL (DPPH)
Anita Rizqiana, 4311418004 (2023) ANALISIS AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TANAMAN HUTAN TROPIS INDONESIA MENGGUNAKAN METODE 2,2-DIFENIL-1- PIKRILHIDRAZIL (DPPH). Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Radikal bebas dapat menimbulkan kerusakan jaringan akibat sifatnya yang sangat reaktif. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, jantung, katarak, penuaan dini, serta penyakit degneratif pada tubuh manusia. Antioksidan dapat menjadi asupan yang berfungsi untuk menghambat dan menetralisir terjadinya reaksi oksidasi yang melibatkan radikal-radikal bebas. Penelitian ini mengkaji tentang tanaman hutan tropis Indonesia terdiri dari Bajakah tampala, Sarang semut, Akar kuning dan Cemara sumatra yang dapat berpotensi sebagai antioksidan karena kandungan senyawa metabolit sekunder di dalamnya. Aktivitas antioksidan dapat diuji menggunakan metode 2,2-difenil-1- pikrilhidrazil (DPPH). Keempat tanaman tersebut diekstraksi menggunakan metode maserasi, kemudian diuji fitokimia dan diuji antioksidan dengan serapan absorbansi diukur menggunakan spektrofotometer Uv-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil uji aktivitas antioksidan dianalisis menggunakan Anova one way untuk mengetahui perbedaan dan perbandingan aktivitas antioksidan masing-masing ekstrak tanaman. Hasil yang didapat yaitu senyawa metabolit sekunder yang terkandung dalam tanaman hutan tropis Indonesia diantaranya, saponin, tanin, dan flavonoid. Senyawa alkaloid hanya dimiliki oleh tanaman Sarang semut dan Akar kuning, sementara terpenoid hanya terdapat pada Cemara sumatra dan juga Akar kuning. Aktivitas antioksidan yang didapat, Sarang semut memiliki kemampuan paling kuat dengan nilai IC50 sebesar 4,71 ± 0,30 μg/ml. Cemara sumatra dan Bajakah tampala termasuk kategori sangat kuat setelah Sarang semut dengan nilai IC50 sebesar 10,54 ± 0,26 μg/ml dan 12,86 ± 0,59 μg/ml. Sedangkan Akar kuning termasuk kategori sedang dengan nilai IC50 sebesar 137,46 ± 0,80 μg/ml. Analisis one way anova membuktikan bahwa keempat tanaman ini memiliki kemampuan aktivitas antioksidan yang berbeda�beda atau memiliki perbedaan yang signifikan. Perbandingan kemampuan aktivitas antioksidan dari yang paling kuat ke sedang berturut-turut yaitu Sarang semut > Cemara sumatra > Bajakah tampala > Akar kuning. Sarang semut memiliki kemampuan paling kuat diantara keempat tanaman tersebut.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Antioksidan, Metode DPPH, Tanaman Hutan Tropis Indonesia |
Subjects: | Q Science > Q Science (General) Q Science > QD Chemistry |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Kimia, S1 |
Depositing User: | Setyarini UPT Perpus |
Date Deposited: | 04 Dec 2024 03:53 |
Last Modified: | 04 Dec 2024 03:53 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/66139 |
Actions (login required)
View Item |