Tringga ‘Ainur Rochmah, 3301419029 (2023) NILAI GOTONG ROYONG DALAM TRADISI AMPYANG MAULID DI DESA LORAM KULON KABUPATEN KUDUS. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini berangkat dari permasalahan pertama yaitu bagaimana nilai gotong royong dalam tradisi Ampyang Maulid di desa Loram Kulon kabupaten Kudus serta kedua yaitu apa faktor-faktor yang mempengaruhi nilai gotong royong dalam tradisi Ampyang Maulid di desa Loram Kulon kabupaten Kudus. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai gotong royong dalam tradisi Ampyang Maulid serta faktor-faktor yang mempengaruhi nilai gotong royong dalam tradisi Ampyang Maulid. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian di desa Loram Kulon kecamatan Jati kabupaten Kudus. Fokus penelitian ini adalah nilai gotong royong dalam tradisi Ampyang Maulid yang meliputi nilai kebersamaan, nilai persatuan, nilai rela berkorban, dan nilai tolong menolong serta faktor-faktor yang mempengaruhi nilai gotong royong dalam tradisi Ampyang Maulid yang meliputi faktor ekonomi, faktor budaya, faktor sosial dan faktor agama. Sumber data diperoleh dari informan dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi sumber. Data analisis melalui tahapan pengumpulan data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai gotong royong dalam tradisi Ampyang Maulid dapat dimaknai dan dihayati serta diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang meliputi nilai kebersamaan, nilai persatuan, nilai rela berkorban dan nilai tolong menolong. Nilai gotong royong tersebut tercermin mulai dari proses pembuatan nasi bungkus atau sega kepel dan botok, penataan gunungan, masyarakat yang memikul dan mengarak tandu atau gunungan serta adanya kirab budaya tradisi Ampyang Maulid. Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai gotong royong dalam tradisi Ampyang Maulid di antaranya faktor ekonomi, faktor budaya, faktor sosial dan faktor agama. Faktor-faktor tersebut sangat berkaitan erat dalam terselenggaranya tradisi Ampyang Maulid dan sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat desa Loram Kulon seperti adanya kegiatan Loram Expo, panggung seni budaya, partisipasi masyarakat yang ikut berperan aktif dan membaca sholawat Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut sudah menjadi kebudayaan tersendiri turun temurun yang harus dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi penerus. Simpulan dalam penelitian ini adalah tradisi Ampyang Maulid mencerminkan nilai gotong royong yang mencakup nilai kebersamaan, nilai persatuan, nilai rela berkorban dan nilai tolong menolong. Nilai gotong royong tersebut juga dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor dalam tradisi Ampyang Maulid di antaranya faktor ekonomi, faktor budaya, faktor sosial dan faktor agama. Saran dari peneliti (1) Bagi tenaga pendidik dapat berperan nyata dalam penyelamatan artefak budaya bangsa yang adiluhung. Hal ini dilakukan dengan viii cara melalui pembentukan karakter warga negara pada suatu bangsa dalam melakukan pembelajaran yang kontekstual sesuai potensi daerah sehingga menjadi pembelajaran yang strategis. (2) Bagi masyarakat desa Loram Kulon diharapkan bisa terus melestarikan tradisi Ampyang Maulid di tengah arus modernisasi. Hal ini dilakukan dengan cara terus berinovasi setiap tahunnya dalam menyelenggarakan tradisi Ampyang Maulid seperti membuat kretivitas yang ditampilkan dalam kirab budaya tradisi Ampyang Maulid. (3) Bagi pemerintah kabupaten Kudus diharapkan dapat memberikan dukungan secara terus menerus dalam pembukaan tradisi Ampyang Maulid guna tetap menjadi Pusaka Jawa Tengah dan bisa menjadi daya tarik wisata dalam budaya. Hal ini dilakukan dengan cara memperbanyak publikasi baik tulisan maupun dokumentasi tentang tradisi Ampyang Maulid sehingga mudah diakses untuk masyarakat dari berbagai sumber.

Actions (login required)

View Item