Laporan Akhir Penelitian Terapan Kepakaran "Pemetaan Tenurial Untuk Pengelolaan Kolaboratif Sumberdaya Hutan Optimal Di Kawasan Muria"
Banowati, Eva and Juhadi, Juhadi and Suhadi, Suhadi and Pramita, Ayu Wulansari and Wijayanti, Lina Adi and Karsudi, Mochamad and Waliuddin, Achmad Nauval and Cahyani, Rialini Retno Alyssa and Hamdan, Ahmad Aulia and Sari, Yuria (2024) Laporan Akhir Penelitian Terapan Kepakaran "Pemetaan Tenurial Untuk Pengelolaan Kolaboratif Sumberdaya Hutan Optimal Di Kawasan Muria". Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang.
PDF (Laporan Akhir Penelitian Terapan Kepakaran "Pemetaan Tenurial Untuk Pengelolaan Kolaboratif Sumberdaya Hutan Optimal Di Kawasan Muria")
Download (5MB) |
Abstract
Pengelolaan hutan bersama masyarakat (PHBM) menghasilkan berbagai program menggembirakan, namun masih menyisakan persoalan legendaris yakni konflik antar pengelola, masyarakat yang hidup di sekitar hutan tergolong belum sejahtera, koordinasi belum optimal, dan pengalihan penguasaan lahan. Urgensi pemetaan tenurial memperoleh data terkini dan informasi potensi hutan serta lingkungan yang dapat digunakan untuk pengelolaan kolaboratif dalam merealisasikan ketercapaian pembangunan berkelanjutan. Data didapat menggunakan pengamataan, dokumentasi, pemetaan dan intepretasi citra Landsat 8 Operational Land Imager, wawancara, dan FGD. Data sekunder dari Peta Indikatif, informasi dari media massa. Analisis menggunakan kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif untuk menggambarkan bentuk saling ketergantungan dan ragam kepentingan dalam pengelolaan hutan, analisis SWOT untuk merumuskan strategi pengembangan, serta analisis SIG. Hasil penelitian survei dilakukan di Kawasan Hutan Muria, termasuk fisiografis dan struktur regional Jawa Bagian Timur. Optimalisasi mengimplementasikan paradigma pembangunan green economy dalam mengelola sumberdaya hutan. Luas kawasan 11.247,6 ha. Dilihat dari struktur dan agihannya berturut-turut adalah hutan lindung 2.852 ha berposisi di lereng paling hulu, hutan produksi terbatas 5.432 ha, dan semakin ke hilir pada ketinggian 15-450 m difungsikan sebagai hutan produksi 2.963,6 ha. Pemetaan lokasi sampel luas hutan 67,89 ha atau 41,02%. Meluasnya tanaman ketela pohon menunjukkan dua tipe ekspansi, yaitu ekspansi informal menyebabkan konflik lahan, dan ekspansi formal menyebabkan berbasis lahan dan berbasis non lahan. Area yang cenderung mengalami perubahan adalah pada wilayah terluar hutan produksi, sedangkan hutan lindung yang berada pada Zona Inti tetap. Sumberdaya hutan yang dapat dioptimalkan memiliki fungsi ekologi, nilai ekonomi, dan nilai ilmiah atas eminance tumbuhan Parijoto (Medinilla speciosa Blume) sebagai tanaman obat masyarakat (etnobotani) antibakteri, anti inflamasi, antioksidan dan antikanker. Unggulan lain berupa tanaman Delima Unggu yang langka. Penentuan produk unggulan berbasis klaster menggunakan metode AHP, dan prioritas strategi SWOT pada kuadran 1 berpengaruh terhadap pengembangan sentra di kawasan bufer zone. Pengembangan model agroforesty sesuai dinamika sosial budaya menggunakan metode PRA mengkaji aspirasi menunjukkan nilai 3,25 dari total skor tertinggi 5. Tujuan ke 4 dan 5a dalam proses penyusunan.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Pendidikan Geografi, S1 |
Depositing User: | Repositori Dosen Unnes |
Date Deposited: | 03 Dec 2024 02:47 |
Last Modified: | 03 Dec 2024 02:47 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/65961 |
Actions (login required)
View Item |