PELAKSANAAN PROGRAM TRANSMIGRASI MASYARAKAT KABUPATEN KEBUMEN BAGIAN SELATAN TAHUN 1979-1998
Nurwidia Eka Pratiwi, 3111418031 (2023) PELAKSANAAN PROGRAM TRANSMIGRASI MASYARAKAT KABUPATEN KEBUMEN BAGIAN SELATAN TAHUN 1979-1998. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy |
Abstract
Transmigrasi merupakan program yang sudah ada sejak lama di Indonesia. Pada masa kolonial Belanda, program transmigrasi disebut dengan istilah Kolonisatie. Kolonisatie dilakukan sesuai dengan adanya tuntutan Politik Etis, dimana emigrasi menjadi salah satu program yang dicanangkan. Munculnya gagasan Emigrasi bukanlah tanpa alasan, pada saat itu pulau Jawa mengalami penurunan kesejahteraan akibat pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali. Setelah Indonesia merdeka, istilah Kolonisatie diganti dengan istilah Transmigrasi. Istilah tersebut diperkenalkan kepada publik mulai tahun 1950. Pada awal Orde Baru, pemerintah belum begitu perhatian dengan program transmigrasi. Program transmigrasi baru mencapai puncak kejayaannya setelah masa Pelita III (1979-1984). Kesuksesan Program Transmigrasi di masa Pelita III merupakan dampak dari adanya oil boom sejak tahun 1973. Keuntungan dari Oil boom memungkinkan program transmigrasi dapat dilakukan lebih sering dan rutin. Kabupaten Kebumen menjadi salah satu daerah yang cukup sering menyelenggarakan program transmigrasi di masa Orde Baru. Berdasarkan data transmigrasi Kabupaten Kebumen tahun 1979-1998, transmigran asal Kabupaten Kebumen mayoritas berasal dari daerah selatan. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah (1) Mengapa masyarakat Kabupaten Kebumen Bagian Selatan mengikuti program transmigrasi? (2) Bagaimana pelaksanaan program transmigrasi Kabupaten Kebumen pada tahun 1979-1998? (3) Bagaimana kondisi Kabupaten Kebumen Bagian Selatan pasca pelaksanaan program transmigrasi?. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahap yaitu, (1) Heuristik, (2) Verifikasi, (3) Interpretasi, dan (4) Historiografi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, studi pustaka, dan wawancara. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa faktor pendorong transmigrasi di Kabupaten Kebumen adalah kemiskinan, menyempitnya lahan pertanian, dan persaingan kerja. Sedangkan faktor penariknya ialah adanya bantuan dari pemerintah dan pemberian lahan pertanian gratis. Banyaknya masyarakat Kebumen selatan yang mengikuti program transmigrasi telah memberikan dampak bagi masyarakat yang ditinggalkan. Dampak yang diterima masyarakat Kebumen selatan cukup beragam, ada yang positif dan negatif. Dampak positif yang diterima masyarakat daerah yang ditinggalkan adalah berkurangnya persaingan kerja, meningkatnya perekonomian masyarakat, dan terbukanya lapangan pekerjaan baru. Sedangkan dampak negatif yang diterima masyarakat adalah berkurangnya tenaga buruh tani, berkurangnya jumlah pembeli di pasar, berkurangnya penduduk yang produktif, dan berkurangnya rasa gotong-royong
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Orde Baru, Transmigrasi, Kebumen |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Sejarah, S1 |
Depositing User: | Setyarini UPT Perpus |
Date Deposited: | 25 Nov 2024 04:31 |
Last Modified: | 25 Nov 2024 04:31 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/65872 |
Actions (login required)
View Item |