(ABSTRAK) KESIAPAN KELUARGA MENGHADAPI KEPULANGAN PASIEN RAWAT INAP GANGGUAN JIWA (Studi kasus pada keluarga pasien rawat inap gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino Gondhohutomo)
Laeli Amalia , 1550404044 (2009) (ABSTRAK) KESIAPAN KELUARGA MENGHADAPI KEPULANGAN PASIEN RAWAT INAP GANGGUAN JIWA (Studi kasus pada keluarga pasien rawat inap gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino Gondhohutomo). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
Preview |
PDF ((ABSTRAK) KESIAPAN KELUARGA MENGHADAPI KEPULANGAN PASIEN RAWAT INAP GANGGUAN JIWA (Studi kasus pada keluarga pasien rawat inap gangguan jiwa di Rumah Sakit Jiwa dr. Amino Gondhohutomo))
- Published Version
Download (45kB) | Preview |
Abstract
Keluarga merupakan tempat sosialisai pertama bagi penderita gangguan jiwa yang menjalani rawat inap saat penderita pulang ke rumah sebelum penderita kembali ke masyarakat. Kesiapan keluarga untuk menghadapi kembali penderita gangguan jiwa kembali ke rumah sangat penting. Namun kenyataannya beberapa keluarga pasien di Rumah Sakit Jiwa Semarang menunjukkan ketidaksiapan dalam menghadapi kepulangan pasien kembali ke rumah. Ketidaksiapan keluarga pasien ini membuat penulis tertarik untuk mengetahui kondisi kesiapan keluarga dan dinamika psikologis keluarga pasien rawat inap gangguan jiwa di RSJ Semarang. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kondisi kesiapan dan dinamika psikologis keluarga dalam menghadapi kepulangan pasien ke rumah. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan wawancara mendalam. Subjek yang digunakan berjumlah empat keluarga yaitu keluarga dari Sholeh, Rio Gusmanto, Masduki, Untung Junaedi. Hasil penelitian di atas menunjukkan pada keluarga yang memiliki anggota keluarga telah menderita gangguan jiwa yang cukup lama dan sering mengalami kekambuhan maka keluarga cenderung tidak siap untuk menghadapi kepulangan pasien ke rumah. Indikasi keluarga tidak siap menghadapi kepulangan diketahui dari perilaku keluarga yaitu : keluarga berusaha menunda kepulangan pasien meski dokter telah menganjurkan pasien untuk dibawa pulang. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kesiapan keluarga dalam menghadapi kepulangan pasien adalah : faktor eksternal, adanya stigma bahwa penderita gangguan jiwa merupakan orang yang berbahaya dan gangguan jiwa merupakan penyakit yang memalukan bagi anggota keluarga dan orang terdekat. Faktor internal, pesimisme keluarga pada pengalaman kekambuhan yang terjadi secara berulang, minimnya informasi yang diberikan rumah sakit pada keluarga dan masyarakat secara umum, pesimisme keluarga terhadap masa depan pasien, harapan besar atas kesembuhan jika dirawat inap di rumah sakit dan kondisi ekonomi. Kesiapan sosial atau kesiapan masyarakat terbentuk karena pengalaman masyarakat dalam menghadapi pasien dan informasi yang diterima masyarakat mengenai gangguan jiwa. Pengalaman yang negatif dan kurangnya informasi yang diterima oleh masyarakat akan membentuk ketidaksiapan masyarakat untuk menghadapi kepulangan pasien ke lingkungannya. Saran bagi keluarga agar menjadi siap secara psikologis maka hal yang dilakukan adalah, keluarga harus proaktif dalam mencari informasi mengenai penanganan gangguan jiwa dan keluarga harus menyadari bahwa keluarga bagian dari treatmen yang dijalani pasien
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | kesiapan, keluarga, Pasien, Gangguan Jiwa |
Subjects: | B Philosophy. Psychology. Religion > BF Psychology |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Pendidikan > Psikologi (S1) |
Depositing User: | Users 7 not found. |
Date Deposited: | 31 Oct 2011 01:16 |
Last Modified: | 31 Oct 2011 01:19 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/6562 |
Actions (login required)
View Item |