PEMANFAATAN GULMA BAYAM UNGU (ALTERNANTHERA BRASILIANA (L.) KUNTZE) SEBAGAI PEWARNA ALAM KAIN MORI PRIMISSIMA
Nurul Aeni, 5401415043 (2022) PEMANFAATAN GULMA BAYAM UNGU (ALTERNANTHERA BRASILIANA (L.) KUNTZE) SEBAGAI PEWARNA ALAM KAIN MORI PRIMISSIMA. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
pewarnaan pada tekstil dapat dilakukan dengan menggunakan zat warna alam dan zat warna sintetis. Bahan yang dipilih pada penelitian ini adalah gulma bayam ungu (Alternanthera Brasiliana (L.) Kuntze). Gulma bayam ungu mengandung Flavonoid yang mengandung warna merah, ungu, biru dan kuning sehingga berpotensi digunakan sebagai zat warna alam untuk tekstil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui potensi gulma bayam ungu (Alternanthera Brasiliana (L.) Kuntze) sebagai pewarna kain mori primissima serta mengetahui hasil ketuaan warna, ketahanan luntur terhadap pemcucian sabun dan penodaan terhadap kain putih. Variable bebas (X) dalam penelitian ini adalah mordan tawas, kapur tohor, dan tunjung. Variable terikat (Y) pada penelitian ini adalah ketuaan warna, ketahanan luntur terhadap pencucian sabun dan penodaan terhadap kain putih.variabel control pada penelitian ini adalah ekstraksi panas gulma bayam ungu dengan konsentrasi 3kg dan air 9 liter, kain yang digunakan adalah mori primissima dengan konstruksi benang 119 x 94 dan nomor benang CM 50 dengan ukuran 40 X40 cm, lama pencelupan 30 menit dengan frekuensi sebanyak 6 kali pencelupan dan waktu mordanting 30 menit. teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah uji laboratorium meliputi uji ketuaan warna, ketahanan luntur warna terhadap pencucian sabun, dan penodaan pada terhadap kain putih. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan hasil uji laboratorium. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa hasil ketuaan warna paling gelap pada mordan tunjung dengan R% 13,95, hasil uji ketahanan luntur terhadap pencucian sabun menunjukkan hasil yang kurang baik dengan nilai 2 pada mordan tawas dan tunjung, dan nilai 2-3 pada mordan kapur tohor. Hasil uji penodaan terhadap kain putih menunjukkan hasil yang kurang baik pada mordan tawas dengan nilai 2 dan nilai 2-3 pada mordan tunjung, dan mordan kapur tohor dengan nilai 4-5 dan lebih baik dari pewarnaan dengan mordan tawas maupun tunjung. Simpulan dari penelitian ini adalah kualitas ketuaan warna pada ketiga mordan menunjukkan kriteria tua dan rata-rata hasil ketahanan luntur kurang baik.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gulma Bayam Ungu (Alternanthera Brasiliana (L.) Kuntze), Zat Warna Alam, Mori Primissima. |
Subjects: | T Technology > TY Pendidikan Kesejahteraan Keluarga > TY3 Tata Busana S1 |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Pendidikan Tata Busana, S1 |
Depositing User: | Setyarini UPT Perpus |
Date Deposited: | 12 Nov 2024 03:07 |
Last Modified: | 12 Nov 2024 03:07 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/65447 |
Actions (login required)
View Item |