SISTEM TANDA PADA SATUAN LINGUAL DALAM TARI GUSJIGANG DI SANGGAR PURING SARI KABUPATEN KUDUS (ANALISIS SEMIOTIKA)


Maela Budiarifanti, 2601418044 (2023) SISTEM TANDA PADA SATUAN LINGUAL DALAM TARI GUSJIGANG DI SANGGAR PURING SARI KABUPATEN KUDUS (ANALISIS SEMIOTIKA). Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 2601418044_Maela Budiarifanti.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (0B) | Request a copy

Abstract

Tari merupakan suatu media ekspresi atau sebagai salah satu sarana media komunikasi seorang seniman yang ingin ditampilkan kepada penonton dan para penikmatnya. Nama dan bentuk visualisasi tari Gusjigang memiliki tanda dan nilai filosofis yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengungkap penanda, petanda, dan nilai filosofis yang ada pada tari Gusjigang di sanggar Puring Sari Kabupaten Kudus. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika Ferdinan De Saussure dan model analisis semiotika post-strukturalis Ekomadyo, yakni penanda dan petanda. Penanda (signifier) dapat menghasilkan petanda (signified) sehingga membentuk sistem majemuk yang dapat dikatakan bahwa dalam satu penanda dapat menghasilkan lebih dari satu petanda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan semiotika. Data dalam penelitian ini berupa nama dan visualisasi tari Gusjigang di sanggar Puring Sari Kabupaten Kudus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang sudah terkumpul, kemudian dianalisis menggunakan teori semiotika Ferdinan De Saussure dan analisis post-strukturalis Ekomandyo. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penanda tari Gusjigang di sanggar Puring Sari Kabupaten Kudus berbentuk satuan linguan kata dan frasa. Satuan lingual kata terdiri dari dua jenis, yakni kata monomorfemis dan kata polimorfemis. Adapun satuan lingual frasa yang terdiri dari dua jenis, yakni frasa eksosentris dan frasa endosentris. Dengan menggunakan analisis semiotika post-strukturalis, dapat ditemukan bahwa pada satu penanda memiliki lebih dari satu petanda (majemuk). Nilai filosofis tari Gusjigang di sanggar Puring Sari yakni berkaitan dengan salah satu filosofis di Kabupaten Kudus, yakni Gusjigang yang bermakna Bagus, Ngaji, dan Dagang. Saran dari hasil penelitian ini yaitu, dilakukannya penelitian lebih mendalam pada objek tari Gusjigang. Penelitian ini hanya meneliti satuan lingual kata dan frasa pada tari Gusjigang, masih banyak bagian-bagian lain yang belum tergali yang dapat diteliti menggunakan kajian lain selain semiotika.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: tari Gusjigang, semiotika, nilai filosofi
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Javanese Language and Literature
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa Jawa (S1)
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 11 Oct 2024 01:37
Last Modified: 11 Oct 2024 01:37
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64959

Actions (login required)

View Item View Item