Fajar Ramdhani, 2302418025 (2022) ANALISIS NEEDS MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UNNES TERHADAP PELAFALAN BAHASA JEPANG. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Di dalam mempelajari bahasa Jepang, pelafalan adalah salah satu aspek yang penting untuk dipelajari, karena berhubungan dengan kemampuan berbicara dan bagaimana arti disampaikan. Di Indonesia, banyak penelitian yang berfokus pada persepsi dan produksi bunyi bahasa Jepang, serta kesalahan pelafalan oleh pembelajar, namun, kebutuhan pembelajar di bidang pelafalan belum banyak diperhatikan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui needs pembelajar bahasa Jepang Prodi Pendidikan bahasa Jepang Unnes, di bidang pelafalan. Needs akan ditinjau dari motivasi dan inisiatif belajar, persepsi, dan kesadaran pembelajar terhadap masalah yang mereka hadapi dalam bidang pelafalan. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif campuran (kualitatif-kuantitatif). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Sampel yang digunakan adalah 17 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang Unnes Angkatan 2017–2020 yang sedang melakukan kegiatan program magang di Jepang sekurang-kurangnya selama 2 bulan. Data yang didapatkan kemudian akan direduksi, dicari tendensi dan anomalinya, kemudian disajikan dengan grafik dan dideskripsikan dengan teks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki motivasi, inisiatif belajar, serta kesadaran urgensi belajar pelafalan yang tinggi (nilai rerata persepsi >4.00), sehingga needs untuk pemberian motivasi sudah rendah, namun terlihat bahwa ada needs untuk kesempatan belajar. Kemudian dilihat dari kesadaran masalah, responden masih menunjukkan keraguan pada bagaimana mereka mempersepsi kemampuan pelafalannya sendiri (nilai rerata persepsi 3.xx), dan juga pada kemampuan self-monitoringnya (nilai rerata 3.12). 11 dari 17 responden mengatakan mereka memiliki masalah dengan pelafalannya, dan sudah bisa mengidentifikasi masalah ada yang terjadi (aksen, segmental, intonasi, tokushuhaku, intervensi bahasa Ibu). Disimpulkan bahwa responden menunjukkan adanya needs di bidang self-monitoring, dan pengetahuan tentang masalah yang ada pada pelafalan. Terakhir, penulis juga menawarkan solusi bagi kedua needs tersebut.

Actions (login required)

View Item