KESANTUNAN BERBAHASA WARGANET DALAM TUTURAN KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM NADIEM MAKARIM PADA MASA PANDEMI COVID-19
Arum Puspaningtyas, 2111418028 (2023) KESANTUNAN BERBAHASA WARGANET DALAM TUTURAN KOLOM KOMENTAR AKUN INSTAGRAM NADIEM MAKARIM PADA MASA PANDEMI COVID-19. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Keteraturan dan ketertiban percakapan dapat terwujud ketika penutur dan mitra tuturnya saling mematuhi aturan kesantunan dalam berbahasa. Tuturan tertulis dalam komentar media sosial Instagram warganet berupa kritik atau saran sebagai bentuk interaksi mereka di dunia maya dianalisis lebih dalam dengan menggunakan teori kesantunan berbahasa. Instagram dengan akun @nadiemmakarim adalah akun Instagram milik Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Indonesia. Kebijakan dalam bidang pendidikan pada masa pandemi Covid-19 sangat berbeda jauh dengan kebijakan-kebijakan sebelumnya karena adanya perubahan bentuk dalam pembelajaran berupa diterapkannya pembelajaran jarak jauh (PJJ). Unggahan-unggahan tersebut merupakan bentuk aspirasi dan interaksi warganet terkait kebijakan tersebut. Hal itu, yang menjadi daya tarik dari akun @nadiemmakarim untuk layak untuk diteliti sebagai kajian kesantunan berbahasa. Permasalahan dalam penelitian ini membahas (1) wujud pematuhan kesantunan berbahasa pada tuturan kolom komentar akun Instagram Nadiem Makarim pada masa pandemi Covid-19; (2) wujud pelanggaran kesantunan berbahasa pada tuturan kolom komentar akun Instagram Nadiem Makarim pada masa pandemi Covid-19; dan (3) strategi kesantunan berbahasa dalam tuturan kolom komentar akun Instagram Nadiem Makarim pada masa pandemi Covid-19. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa penggalan wacana komentar yang diduga mematuhi atau melanggar kesantunan berbahasa dan strategi kesantunan berbahasa warganet dalam kolom komentar Instagram @nadiemmakarim pada masa pandemi Covid�19. Sumber data penelitian ini adalah keseluruhan teks wacana komentar warganet dalam kolom komentar akun Instagram @nadiemmakarim selama bulan Agustus 2020 sampai bulan Desember 2020. Hasil penelitian ini ada tiga yaitu (1) wujud pematuhan kesantunan berbahasa meliputi sepuluh bidal kesantunan berbahasa; (2) wujud pelanggaran kesantunan berbahasa dari sepuluh bidal pelanggaran kesantunan telah ditemukan sebanyak tujuh wujud pelanggaran bidal kesantunan berbahasa; serta (3) strategi kesantunan berbahasa meliputi ada empat belas cara untuk merealisasikan strategi penyelamatan muka positif, delapan cara strategi dalam penyelamatan muka negatif, empat strategi pengancaman muka negatif, dan delapan penanda strategi tersamar. Saran yang dapat diberikan sesudah dilakukan penelitian ini adalah penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran kepada masyarakat, supaya dapat membedakan santun atau tidaknya sebuah tuturan dan masyarakat menjadi semakin bijak dalam bersosial media. Kemudian, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi penelitian lainnya dengan lebih dapat mendalami tentang kesantunan berbahasa dalam jenis atau bentuk prinsip dan strateginya kesantunan berbahasanya. Serta pemerintah diharapkan untuk dapat semakin lebih komunikatif dengan masyarakat terkait kebijakan-kebijakan terbaru dan semakin tanggap dalam berbagai isu terkini terutama perihal dunia pendidikan.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pragmatik, kesantunan berbahasa, komentar, Instagram, Nadiem Makarim. |
Subjects: | P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures > PI1 Indonesia > Pendidikan Bahasa dan Sastra |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (S1) |
Depositing User: | Setyarini UPT Perpus |
Date Deposited: | 02 Oct 2024 04:15 |
Last Modified: | 02 Oct 2024 04:15 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64436 |
Actions (login required)
View Item |