PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TARI CAMPUR BAWUR SEBAGAI WUJUD KARYA CIPTA EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA


Joko Hari Purnomo, 8111417045 (2021) PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TARI CAMPUR BAWUR SEBAGAI WUJUD KARYA CIPTA EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI KABUPATEN BOYOLALI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 8111417045 - Joko Hari Purnomo.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Karya cipta atas ekspresi budaya tradisional pada tari campur bawur sendiri merupakan bentuk dari keberagaman kebudayaan tradisional yang perlu untuk mendapatkan perlindungan berdasarkan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta. Rumusan masalah dari penelitian ini yaitu : (1) Bagaimana eksistensi tari campur bawur sebagai wujud karya cipta ekspresi budaya tradisional di Kabupaten Boyolali? (2) Bagaimana peran pemerintah daerah dalam melindungi karya cipta ekspresi budaya tradisional kesenian tari campur bawur di Kabupaten Boyolali? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Yuridis Empiris dengan pendeketan penelitian kualitatif, sumber data penelitian berasal dari data primer yaitu (wawancara dan observasi) dan data sekunder (studi kepustakaan). Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Eksistensi tari campur bawur sebagai wujud karya cipta atas ekspresi budaya tradisional diatur dalam Pasal 38 Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta, hal tersebut diperkuat dengan ciri khas daripada nilai-nilai yang terkandung dalam tari campur bawur sendiri sebagai kebudayaan peninggalan leluhur yang sampai saat ini masih terjaga dan dilestarikan secara turun-temurun sehingga perlu untuk dijaga oleh negara. 2) Peran pemerintah daerah Kabupaten Boyolali dalam melindungi karya cipta atas ekspresi budaya tradisional tari campur bawur masih kurang, dimana pencatatan masih pada lingkup organisasi tidak dengan karya ciptanya, hal ini menjadi kekhawatiran apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kedepanya mengingat semakin maraknya kasus klaim atas kebudayaan asli Indonesia. Simpulan dari penelitian ini yaitu : (1) Dengan lestarinya tari campur bawur di Kabupaten Boyolali pada sanggar seni MKB pemerintah wajib melindungi dengan malakukan upaya pencatatan sehingga apresiasi yang mana dalam hal ini sesuai dengan bunyi Pasal 38 UUHC didapatkan. (2) Pemerintah daerah Kabupaten Boyolali tidak melindungi karya cipta tari campur bawur karna tidak adanya upaya permohonan pencatatan. Saran untuk Pemerintah Daerah dan Pelaku seni agar melakukan permohonan pencatatan sehingga tercipta suatu perlindungan dan tidak terjadi suatu hal yang dapat merugikan kedepanya serta tetap melestarikan kebudayaan peninggalan leluhur.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: Perlindungan Hukum, Tari Campur Bawur, Ekspresi Budaya Tradisional
Subjects: K Law > K Law (General)
Fakultas: Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1
Depositing User: TUKP unnes
Date Deposited: 30 Sep 2024 03:36
Last Modified: 30 Sep 2024 03:36
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64303

Actions (login required)

View Item View Item