ANALISIS TAX BUOYANCY PADA ASEAN-5 (INDONESIA, MALAYSIA, SINGAPURA, THAILAND, FILIPINA) TAHUN 2002-2020


Putri Bali, 7111418122 (2022) ANALISIS TAX BUOYANCY PADA ASEAN-5 (INDONESIA, MALAYSIA, SINGAPURA, THAILAND, FILIPINA) TAHUN 2002-2020. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

[thumbnail of 7111418122_PUTRI BALI - Putri Bali.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pajak adalah salah satu sumber terbesar sumber daya anggaran pemerintah di berbagai negara. Penerimaan pajak ASEAN-5 masih tergolong rendah selama periode penelitian (2002 sampai 2020) dibandingkan dengan tingkat penerimaan PDB yang terus meningkat. Responsivitas penerimaan pajak terhadap perubahan kegiatan ekonomi negara merupakan faktor penting bagi pembangunan suatu negara. Responsivitas ini, yaitu persentase perubahan penerimaan pajak karena persentase perubahan basis yaitu PDB dikenal sebagai tax buoyancy. Tax buoyancy mencerminkan kemampuan struktur pajak untuk menghasilkan pendapatan selama pertumbuhan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor penentu tax buoyancy di negara-negara ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina). Data yang digunakan adalah data sekunder 5 negara untuk tahun 2002 hingga 2020 dengan menggunakan metode Regresi Data Panel untuk analisis hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa share sektor pertanian, share sektor jasa, share sektor perdagangan, share sektor konsumsi, dan share sektor moneter berpengaruh positif terhadap tax buoyancy. Ketika share sektor pertanian, share sektor jasa, share sektor perdagangan, share sektor konsumsi, dan share sektor moneter naik maka tax buoyancy negara-negara ASEAN-5 naik. Share sektor manufaktur berpengaruh negatif terhadap tax buoyancy di negara-negara ASEAN-5. Adanya pengaruh negatif share sektor manufaktur diduga karena banyaknya tax avoidance dan tax elevanse yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur di negara-negara ASEAN-5. Saran dari penulis adalah perusahaan manufaktur diharapkan dapat meningkatkan kinerjanya untuk meningkatkan kontribusinya terhadap PDB guna meningkatkan pertumbuhan penerimaan pajak. Kepatuhan wajib pajak harus ditingkatkan dengan melaporkan pajak yang sesungguhnya ke kantor pajak. Pemerintah diharapkan dapat menerapkan dan memperluas basis pajak pada sektor ekonomi untuk menghasilkan pendapatan, sehingga dapat meningkatkan penerimaan pajak dan tax buoyancy akan meningkat. Pemerintah negara-negara ASEAN-5 juga harus melakukan pemeriksaan pajak yang dilakukan terus menerus selama beberapa periode berturut-turut pada penghindar pajak sehingga dapat mengurangi penghindaran pajak dan penggelapan pajak oleh wajib pajak.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Subjects: H Social Sciences > HB Economic Theory
Fakultas: Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Ekonomi Pembangunan, S1
Depositing User: Setyarini UPT Perpus
Date Deposited: 24 Sep 2024 03:29
Last Modified: 24 Sep 2024 03:29
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/64031

Actions (login required)

View Item View Item