EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL SRENGENGE TENGANGE KARYA NARKO BUDIMAN


Fenti Retno Dewi, 2611417011 (2023) EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL SRENGENGE TENGANGE KARYA NARKO BUDIMAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

[thumbnail of 2611417011_Fenti Retno Dewi.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Karya sastra berlatar budaya Jawa kerap menyuguhkan fenomena marginalisasi kaum laki-laki terhadap perempuan. Stereotipe ini mengakar kuat dalam masyarakat Jawa karena adanya paham patriarki yang dianut sebagian besar masyarakat Jawa. Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, studi mengenai feminisme juga penting dilakukan dengan tujuan agar dapat membuka jalan pemikiran seseorang untuk dapat lebih mengembangkan potensi diri dan tidak membatasi segala sesuatu hanya berdasarkan gender. Tujuan dari penelitian ini yaitu, (1) mendeskripsikan citra perempuan pada tokoh perempuan dalam novel ST. (2) menemukan dan mendeskripsikan usaha tokoh perempuan dalam memperjuangkan haknya dalam novel ST. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan sosiologi sastra. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel ST. Cara mengumpulkan data dalam penelitian ini menggunakan teknik membaca semiotik pada tingkatan pertama yaitu membaca heuristik. Setelah data yang dikumpulkan dirasa cukup selanjutnya data akan dianalisis dengan membaca pada tingkatan kedua, yaitu membaca hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan (1) citra perempuan dalam novel ST yang dikelompokkan menjadi tiga aspek yang mencakup citra fisik, citra psikis dan citra sosial. Citra yang ditunjukkan pada tokoh perempuan yang berperan sebagai IRT yang memiliki masalah dalam rumah tangganya adalah citra psikis berupa sikap yang penyabar, nrima, dan rela berkorban. Kemudian citra yang ditunjukkan pada tokoh perempuan yang berprofesi sebagai penyanyi dangdut adalah citra sosial berupa stigma negatif akan profesinya, dan citra psikis berupa sikap pekerja keras, dan mandiri. Selanjutnya citra yang ditunjukkan pada tokoh perempuan yang berprofesi PSK berupa citra sosial yaitu dari golongan masyarakat yang kurang mampu dan berpendidikan rendah serta tidak memiliki keahlian khusus untuk mencari pekerjaan lain. (2) mengahadapi fenomena bias gender yang terjadi, para tokoh perempuan tidak diam begitu saja, mereka memperjuangkan haknya untuk dapat hidup layak, melalui kerja keras, sikap mandiri, berprinsip kuat, bertanggung jawab pada kewajibannya, menempuh pendidikan tinggi, dan sikap religius.

Item Type: Thesis (Under Graduates)
Uncontrolled Keywords: feminisme, bias gender, novel jawa
Subjects: P Language and Literature > PI Oriental languages and literatures
Fakultas: Fakultas Bahasa dan Seni > Sastra Jawa (S1)
Depositing User: dwi setyo hastaningsih
Date Deposited: 07 Jun 2024 02:13
Last Modified: 07 Jun 2024 02:13
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/63098

Actions (login required)

View Item View Item