Ririn Andika Sari, 2501416172 (2023) BENTUK PERTUNJUKAN KESENIAN SORENG DESA JETIS KALIMAS, KECAMATAN SELOPAMPANG, KABUPATEN TEMANGGUNG. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Kesenian Soreng merupakan sebuah kesenian tradisional kerakyatan yang tumbuh dan berkembang di Wilayah Temanggung, Jawa Tengah dan disajikan secara berkelompok yang terdiri dari sebelas orang atau lebih. Kesenian Soreng disebut juga sebagai tari prajuritan karena merupakan penggambaran dari kisah seorang Adipati Arya Penangsang dengan patihnya Ki Metaun yang sedang melatih perang prajuritnya untuk melawan musuh dari Kesultanan Pajang yang dipimpin oleh Sultan Hadiwijaya. Keunikan pada kesenian Soreng Tunggul Putra terdapat pada penggunaan alat musik klasik meliputi bende, kendang trunthung, simbal, jedor (bass drum), dan bedug, sedangkan pada grup kesenian lainnya menggunakan gamelan lengkap sehingga kesenian Soreng sudah tidak asli lagi dan keluar dari pakem. Masalah yang terdapat dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk pertunjukan kesenian Soreng Desa Jetis Kalimas, Desa Selopampang, Kabupaten Temanggung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk pertunjukan kesenian Soreng Desa Jetis Kalimas, Desa Selopampang, Kabupaten Temanggung. Penulis menggunakan pendekatan etnokoreologi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan menggunakan triangulasi sumber, teori, dan teknik. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian ini adalah pada bentuk pertunjukan kesenian Soreng di Desa Jetis Kalimas Kecamatan Selopampang terdiri dari pola pertunjukan, dan elemen pertunjukan. Pada pola pertunjukan terdapat tiga bagian yaitu bagian awal pertunjukan, bagian inti pertunjukan, dan bagian akhir pertunjukan. Pada elemen pertunjukan Soreng di Desa Jetis Kalimas Kecamatan Selopampang terdiri dari elemen pokok pertunjukan meliputi gerak, dan elemen pendukung pertunjukan terdiri dari penari, pola lantai, tata rias dan busana, musik iringan, tata panggung, properti, dan pencahayaan. Saran yang pertama kepada instansi pemerintah khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung untuk mengadakan lomba kesenian Soreng dengan harapan Soreng dapat dikenal lebih luas. Saran yang kedua untuk pelaku seni khususnya penari dan warga Desa Jetis agar dapat meneruskan khususnya dalam mengembangkan kesenian Soreng dengan cara memperhatikan aspek-aspek bentuk pada kesenian Soreng. Saran yang ketiga bagi penulis di bidang seni tari agar dapat mengembangkan penelitian ini sebagai acuan dan melanjutkan penelitian berikutnya dengan kajian yang berbeda.

Actions (login required)

View Item