REPRESENTASI IDEOLOGI PATRIARKI DAN SEKSISME PADA FILM « Je ne suis pas un homme facile » KARYA ÉLÉONORE POURRIAT DALAM PERSPEKTIF PSIKOLINGUISTIK
Denia Uppa C., 2311418056 (2023) REPRESENTASI IDEOLOGI PATRIARKI DAN SEKSISME PADA FILM « Je ne suis pas un homme facile » KARYA ÉLÉONORE POURRIAT DALAM PERSPEKTIF PSIKOLINGUISTIK. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Karya sastra adalah ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif tentang maksud penulis untuk tujuan estetika. Karya-karya ini adalah bentuk ungkapan ekspresi manusia dalam bentuk tulisan atau lisan berdasarkan pemikiran, pendapat, atau pun pengalaman pribadi secara imajinatif melalui media bahasa. Dengan berjalannya perkembangan teknologi, sebuah karya sastra dapat diungkapkan gagasannya dan dinikmati lebih hidup melalui sebuah media visual seperti film. Film yang berjudul “Je Ne Suis Pas Un Homme Facile” merupakan film Prancis yang menceritakan tentang seorang chauvinis, Damien, terbangun di dunia alternatif di mana peran gender terbalik dan wanita lebih mendominasi dan lebih memiliki kekuatan. Dalam film tersebut, ditemukan banyak adegan yang menunjukkan permasalahan sosial, seperti patriarki dan seksisme melalui tokoh Damien yang merendahkan tokoh perempuan lain. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pembentukan bahasa tokoh dan keterkaitan bahasa dengan representasi patriarki dan seksisme melalui perspektif psikolinguistik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan teknik yang digunakan adalah metode simak dan metode catat. Bentuk data dikategorikan dalam pembentukan bahasa menurut psikolinguistik dan bentukbentuk seksisme ambivalen Peter Glick. Hasil dari penelitian ini ditunjukkan dari 18 data yang merepresentasikan nilai patriarki dan seksisme dalm film Je Ne Suis Pas Un Homme Facile. Analisis terhadap film ini menunjukkan bagaimana pengaruh lingkungan terhadap pembentukan bahasa Damien yang merepresentasikan ideologi patriarki dan seksisme. Konsep psikolinguistik Leonard Bloomfield dan teori ambivalen membantu menemukan bentuk stimulus atau gerak balas yang didasari pada tekanan emosi sehingga membuat sebuah tindak ujaran yang mengandung unsur seksisme atau patriarki. Simpulan penelitian ini adalah dengan tinjauan psikolinguistik, dapat ditemukan bagaimana bahasa memainkan peran penting dalam pembentukan bahasa, sehingga memperkuat praktik patriarki dan seksis dalam masyarakat dengan peran terbalik seperti digambarkan dalam film.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | patriarki, psikolinguistik, seksisme |
Subjects: | P Language and Literature > PU French Literature |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Bahasa Prancis (S1) |
Depositing User: | dwi setyo hastaningsih |
Date Deposited: | 04 Jun 2024 08:00 |
Last Modified: | 04 Jun 2024 08:00 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/62819 |
Actions (login required)
View Item |