Meirika Dwi Suryaningrum, 3312417035 (2023) PENDEKATAN KELOMPOK SADAR WISATA (POKDARWIS) DALAM PENGEMBANGAN WISATA GUNUNG SARRU DI DESA TEMPUREJO, KECAMATAN KALIBAWANG, KABUPATEN WONOSOBO. Under Graduates thesis, UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG.

PDF (Skripsi) Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Gunung Sarru merupakan wisata yang ada di Desa Tempurejo Kabupaten Wonosobo dan menjadi salah satu objek serta daya tarik wisata andalan di Kabupaten Wonosobo. Peran dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) adalah sebagai penggerak Sadar Wisata dan Sapta Pesona di lingkungan daerah wisata, untuk meningkatkan pemahaman kepariwisataan, meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pariwisata, dan menyukseskan pembangunan pariwisata. Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Sarru, dalam upaya pengembangan pariwisata ini ada beberapa pendekatan yang telah dilakukan oleh anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang tergolong dalam pendekatan pasar dan pendekatan fisik. Berlatarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini ialah mengetahui dan mendeskripsikan Pendekatan yang dilakukan, Faktor yang menghambat dan uapaya yang dilakukan Pokdarwis Desa Tempurejo untuk mengatasi tantangan dan hambatan dalam mengembangkan pariwisata Gunung Sarru. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan objek penelitian berupa Pokdarwis Desa Tempurejo, warga Desa Tempurejo, Pemerintah Desa, Pengunjung atau Wisatawan Gunung Sarru. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji validitas data dengan menggunakan triangulasi sumber dengan membandingkan hasil wawancara Pokdarwis dengan informan yang lain. Teknik analisis datanya menggunkan model interaktif dengan berupa pengambilan data, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian ini terangkum sebagai berikut: (1) Upaya mengembangkan wisata Gunung Sarru, Pokdarwis Desa Tempurejo menggunakan pendekatan pasar dan pendekatan fisik. Pendekatan pasar berupa program�program yang merangkum ketiga jenis interaksi, seperti halnya interaksi tidak langsung dengan pengadaan penulisan profil desa, kehidupan desa, arsitek tradisional, dan latar belakang sejarah desa di media sosial atau website desa. Keberlanjutan dari pendekatan pasar interaksi tidak langsung akan membawa wisatawan datang berkunjung bahkan hingga menginap, hal tersebutlah membentuk interaksi setengah langsung maupun interaksi langsung dengan cara memperlihatkan dan mengenalkan lebih lanjut kearifan lokal yang dimiliki baik makanan khas, keseharian warga yang ramah, dan budaya yang dimiliki desa. Selanjutnya untuk mendukung pendekatan pasar ialah dengan adanya pendekatan fisik berupa metode umum dalam mengembangkan bidang pariwisata dengan menggunakan standar-standar khusus seperti meningkatkan akses dan keterkaitan antar pusat pengembangan seperti fasilitas-fasilitas yang memumpuni untuk memberikan kenyamanan kepada pengunjung atau wisatawan. (2) Hambatan yang ix dihadapi ialah kurangnya sumberdaya manusia, pendanaan terbatas, promosi yang kurang, dan support pemerintah yang masih kurang. (3) Upaya yang dilakukan Pokdarwis dalam mensiasati peluang dan tantangan ialah lebih meningkatkan kreatifitas, berupaya lebih mengikut-sertakan masyarakat, dan berupaya meng�upgrade kemampuan melalui pengadaan pelatihan. Simpulan dari penelitian ini terlepas dari hambatan dan tantangan ialah Pokdarwis mengupayakan pendekatan pasar sebagai suatu bentuk untuk menanamkan nilai-nilai kearifan lokal untuk menarik minat masyarakat dengan diikuti pendekatan fisik berupa perbaikan dan pembangunan fasilitas wisata Gunung Sarru. Saran untuk Pokdarwis ialah lebih meningkatkan kreativitas dan kolaborasi bersama stakeholder, kepada pemerintah desa ialah lebih memperhatikan Pokdarwis dengan mengadakan pelatihan dan bimbingan untuk meningkatkan sumber daya manusia, terakhir saran untuk masyarakat ialah lebih mempedulikan dan ikut serta mengembangkan wisata Gunung Sarru.

Actions (login required)

View Item