Yuni Wijayanti, - Gangguan Mental Emosional Siswa Sekolah Dasar. HIGEIA JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT.

PDF Download (444kB)

Abstract

Gangguan mental pada anak dan remaja menjadi fokus kesehatan global karena hubungannya dengan penderitaan, cacat fungsi, paparan stigma, diskriminasi, hingga potensi kematian. Gangguan mental emosional ringan, berisiko 4,1 kali lebih besar untuk rnempunyai kualitas hidup kurang dibandingkan penduduk yang tidak dengan gangguan mental emosional. Berdasarkan data epidemiologi global 12-13% anak dan remaja menderita gangguan mental. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi gangguan mental pada siswa sekolah dasar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian analitik obervasional. Metode cross-sectional digunakan dengan jumlah responden 222 dari enam sekolah dasar yang berbeda. Analisis uji Chi-Square digunakan untuk analisa data. Hasil penelitian menunjukan 121 (53,3%) subjek terdeteksi mengalami gejala gangguan mental emosional, selanjutnya bahwa tingkat pendidikan ayah (PR=1,785; p<0,05), tingkat penghasilan keluarga per bulan (PR=2,345; p<0,05), gangguan tidur (PR= 1,79; p<0,05), dan konsumsi sayur mempengaruhi kejadian gangguan mental emosional (PR= 2,023; p<0,05). Penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan orangtua, tingkat pendapatan keluarga, konsumsi sayur dan gangguan tidur dengan gangguan mental emosional pada anak sekolah dasar.

Actions (login required)

View Item