Dica Rahmawati Budiardjo, 3401415076 (2022) KENDALA DAN STRATEGI PEREMPUAN LAJANG DALAM INTERAKSI SOSIAL DI MASYARAKAT (Studi Perempuan Lajang di Kota Semarang). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perempuan lajang dapat diartikan sebagai fenomena sosial yang nyata terjadi di masyarakat. Masyarakat modern beranggapan bahwa kehidupan melajang merupakan perwujudan dari sikap mandiri dan menonjolkan sifat kuat pada diri mereka. Namun bagi masyarakat, menjadi lajang pada usia tertentu dianggap sebagai wujud lain dari sebuah kegagalan. Penelitian ini tujuan untuk 1) Memahami kendala sosial yang dialami perempuan lajang pada usia madya maupun lanjut usia pada era modern. 2) Mengetahui tentang bagaimana strategi perempuan lajang dalam menghadapi kendala interaksi sosial yang dialami di masyarakat. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, berlokasi di ibu kota provinsi Jawa Tengah yakni Kota Semarang. Subjek data dalam penelitian ini yaitu perempuan lajang usia 25 tahun ke atas, yang bertempat tinggal di Semarang. Uji validitas data dilakukan dengan cara triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini merupakan Teori Tindakan Sosial milik Weber. Hasil penelitian menjelaskan bahwa 1) Kendala sosial yang dialami perempuan lajang seperti stereotip, gunjingan, dan adanya tekanan untuk segera menikah membatasi mereka untuk berinteraksi dengan orang terdekat mereka.; 2) Memiliki seseorang yang dekat dengan mereka merupakan sebuah langkah mempertahankan zona aman perempuan lajang, seperti hidup dekat dengan keluarga, memiliki teman dekat yang bisa diandalkan. Saran yang ingin disampaikan peneliti, bagi pemerintah untuk lebih memperhatikan persoalan perempuan lajang, dimana banyak dari mereka yang hidup pas-pasan, seadanya, atau malah tidak berkecukupan, serta fakta bahwa mereka tinggal sendiri terutama bagi perempuan lajang di usia lanjut. Bagi perempuan, baik menikah ataupun tidak, harus dipikirkan baik-baik dengan adanya konsekuensi nyata yang harus dihadapi. Bagi masyarakat, perempuan lajang merupakan bagian dalam masyaraakat, kehadirannya merupakan sebuah bentuk nyata dalam keragaman kehidupan sosial. maka kehidupan perempuan lajang tidak dapat digambarkan sebagai sebuah kegagalan hanya karena mengambil pilihan hidup yang berbeda.

Actions (login required)

View Item