Ashari Almaida, 3312417041 (2022) FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERLUASAN TAMAN KOTA TANGERANG TAHUN 2021. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Taman merupakan salah satu bagian dari ruang terbuka hijau. Penyediaan taman merupakan salah satu aspek penting dalam tata ruang suatu wilayah. Penyediaan taman sebagai ruang terbuka hijau berguna menjaga kelestarian dan daya dukung lingkungan suatu wilayah perkotaan. Selain itu, berfungsi dalam menyeimbangkan keadaan sistem ekologi pada suatu wilayah perkotaan. Kota Tangerang dikenal dengan Kota Seribu Industri. Pemerintah Kota Tangerang perlu mewujudkan penyediaan dan perluasan taman sebagai RTH publik dengan luas 79,37 Ha sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 6 Tahun 2019 tentang RTRW Wilayah Kota Tangerang Tahun 2012-2032 tertera bahwa penyediaan RTH public minimal 20% dari luas wilayah yang tertera. Upaya perluasan taman guna meningkatkan penyediaan taman sebagai salah satu aspek penting dalam mewujudkan tata ruang wilayah perkotaan. Oleh karena itu, pemilihan Kota Tangerang sebagai tempat objek penelitian. Tujuan dari penelitian ini yaitu, (1) untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan perluasan taman Kota Tangerang Tahun 2021; dan (2) faktor penghambat yang terjadi dalam implementasi kebijakan perluasan taman Kota Tangerang Tahun 2021 dalam penyediaan taman. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Lokasi penelitian ini berada di Kota Tangerang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara dengan informan yang berkaitan perluasan taman Kota Tangerang Tahun 2021. Observasi. Dokumentasi berupa dokumen dan arsip. Analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian: Faktor yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan perluasan taman di Kota Tangerang tahun 2021 sudah baik dilaksanakan berdasarkan model kebijakan teori Meter dan Horn yang terdapat enam indikator yaitu standar dan tujuan kebijakan, sumber daya, karakteristik agen pelaksana, sikap (disposisi) agen pelaksana, hubungan antar organisasi dan faktor sosial, ekonomi dan politik. Ditujukan dengan adanya pembangunan Ecofarm Kampung Baru, renovasi Taman Bambu dan revitalisasi Alun-alun Kota Tangerang serta pada tahun 2021 terdapat 185 taman seluas 51,9 Ha dengan persentase 65,39% yang terdiri dari taman tematik, hutan kota, taman lingkungan, jalur hijau, pulau jalan dan median jalan. SDM yang tersedia cukup baik dalam mengelola dan memelihara taman, dan kerjasama yang dilakukan antar organisasi maupun swasta sudah terkoordinasi dengan baik. Selain itu, terdapat hambatan yang dialami dalam implementasi kebijakan perluasan taman Kota Tangerang yaitu keterbatasan lahan dalam menyediakan perluasan taman sebagai ruang terbuka hijau. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu harapannya Disbudpar Kota Tangerang dapat meningkatkan penyediaan dan perluasan taman hingga tahun 2032 sesuai dengan perencanaan yang ditetapkan. Saran untuk petugas operasional dapat merawat dan memelihara kebersihan dan keindahan taman serta menjaga keamanan fasilitas-fasilitas yang tersedia di taman. Disbudpar Kota Tangerang dapat menjaga hubungan kerjasama dan selalu berkoordinasi dengan antar organisasi maupun swasta untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan dan perluasan taman. Sedangkan kepada masyarakat, harapannya dapat berpartisipasi dan ikut serta dalam menjaga keindahan taman dan fasilitas yang tersedia.

Actions (login required)

View Item