METODE PELATIHAN MUSIK KERONCONG PADA ORKES KERONCONG PANDAWA DI SURAKARTA
Riesta Kusumaningrum, 2501417047 (2022) METODE PELATIHAN MUSIK KERONCONG PADA ORKES KERONCONG PANDAWA DI SURAKARTA. Under Graduates thesis, Unnes.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Kota Surakarta merupakan kota yang unik dibandingkan kota lainnya, karena Surakarta dikenal sebagai kota seniman, sehingga hal tersebut berdampak terhadap perkembangan musik keroncong. Perkembangan musik keroncong di Surakarta dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial budaya masyarakat Surakarta yang sangat mengapresiasi seni. Salah satu grup keroncong yang terkenal di Surakarta ialah Orkes Keroncong Pandawa (O.K Pandawa). Penulis tertarik untuk meneliti metode yang di terapkan oleh O.K Pandawa, karena prestasi dan keaktifan yang diraih oleh O.K Pandawa dalam musik keroncong menjadi dasar bagi penulis untuk mengamati metode pelatihan musik keroncong di Surakarta. Dari hasil penelitian, grup OK. Pandawa menggunakan dua metode pelatihan yaitu metode demonstrasi dan drill. Penelitian ini bertujuan guna mendeskripsikan metode pelatihan musik keroncong yang diterapkan oleh O.K Pandawa di Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan musikologi. Lokasi penelitian ini di Kota Ngepung, Sangkrah, Surakarta. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data, yaitu pemerolehan informasi, penayangan informasi, dan simpulan. Sedangkan proses analisis data dalam penelitian informasi dalam eksplorasi subjektif dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebelum memasuki lapangan, saat di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Hasil pada penelitian ini adalah bahwa metode pelatihan yang digunakan pada Grup Orkes Keroncong Pandawa terdapat tiga tahap, tahapan tersebut yakni meliputi tahap perencanaan, tahap pelaksanaan (dengan menggunakan metode demonstrasi dan metode drill) dan yang terakhir yakni tahap evaluasi. Selain metode pelatihan yang digunakan, terdapat faktor yang mempengaruhi proses latihan, faktor tersebut yakni faktor penghambat dan faktor pendukung. Pada faktor penghambat yakni pada proses pengubahan genre, kesulitan dalam memainkan lagu secara bersamaan serta kesibukan masing-masing anggota sehingga latihan tidak lengkap, sedangkan untuk faktor pendukung yakni bentuk dukungan dari masyarakat yang tidak memberikan teguran serta tidak merasa terganggu dengan adanya kegiatan latihan keroncong. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan Orkes Keroncong Pandawa sebaiknya selain hanya memperagakan atau mendemonstrasikan bentuk chord pada saat pelatihan, tetapi juga diajarakan membaca bentuk chord dengan memberikan catatan berisikan gambar bentuk chord, sehingga para anggotanya dapat belajar secara mandiri
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Metode Pelatihan, Musik Keroncong, Orkes Keroncong Pandawa |
Subjects: | L Education > Educational Institutions M Music and Books on Music > M Music |
Fakultas: | Fakultas Bahasa dan Seni > Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik, S1 (Pendidikan Seni Musik) |
Depositing User: | sri yuniati perpustakaan |
Date Deposited: | 03 Feb 2023 02:56 |
Last Modified: | 03 Feb 2023 02:56 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/55897 |
Actions (login required)
View Item |