Rika Alda Qurnaini, 2401417043 (2022) SUMBER GAGASAN PENCIPTAAN DAN BENTUK VISUAL MOTIF BATIK “PRODUKSI OMAH BATIK-KU” DI KABUPATEN KUDUS. Under Graduates thesis, Unnes.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Provinsi Jawa Tengah merupakan daerah kaya akan batik yang memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri bagi setiap daerah-daerah penghasil batik. Kabupaten Kudus termasuk salah satu daerah penghasil batik dengan ciri khas mencerminkan gaya batik pesisiran yang kaya akan motif dan warna. Seperti salah satu rumah produksi batik Kudus yaitu “Omah Batik-Ku” dalam menciptakan motif-motif batik yang khas membuat perkembangan usahanya semakin meningkat. Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mendiskripsikan sumber gagasan penciptaan motif batik produksi “Omah Batik-Ku” di Kabupaten Kudus. (2) Memaparkan bentuk visual motif batik produksi “Omah Batik-Ku” di Kabupaten Kudus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara, dan studi dokumen. Teknik analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan sumber gagasan penciptaan motif batik produksi “Omah Batik-Ku” yang pertama dari motif batik Kudus klasik dengan mempetahankan dan mengembangkannya sebagai upaya mempertahankan nilai budaya yang ada. kedua yaitu terinspirasi dari sebuah budaya. Unsur budaya yang dijadikan desainer sebagai landasan ide atau gagasan dalam menciptakan sebuah karya seni antara lain yaitu kehidupan sosial, religi dan kepercayaan, serta nilai moral.Visualisasi motif batik di “Omah Batik-Ku” menunjukkan warna-warna yang sering digunakan adalah coklat dan biru. sedangkan bentuk ragam hias yang sering digunakan adalah flora dan fauna dan yang menjadi andalan adalah bentuk buketan bunga, merak dan kupu-kupu.Penciptaan motif batik “Omah Batik-Ku” selalu mengacu pada prinsip pembuatan batik yang memperhatikan motif utama, motif pendukung, dan isen-isen. Namun ada juga motif batik yang diciptakan hanya memperhatikan motif utama dan isen-isen saja, hal itu tergantung kreatifitas dari pada desainer. Meskipun demikian, semua motif batik yang diciptakan tetap terlihat indah dan menarik karena desainer selalu memperhatikan penerapan prinsip irama yang diterapkan pada pengulangan motif, garis, bidang, dan warna dapat menghasilkan komposisi yang menarik. Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah batik Kudus hendaknya dapat dijadikan sebagai sarana untuk pembelajaran, bahan dan referensi bagi siswa sekolah tingkat SD, SMP, SMA atau SMK sehingga batik dapat dikenal oleh generasi penerus. Kepada perajin “Omah Batik-Ku” agar selalu memprtahankan nilai tradii dan melakukan inovasi yang lebih kreatif da menarik sehingga dapat menyesuaikan selera pasar yang selalu berkembang.

Actions (login required)

View Item