ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEBAGAI DAMPAK BANJIR ROB DI KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN
Vincensius Andisa Varian Suryawibowo, 3211417058 (2022) ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEBAGAI DAMPAK BANJIR ROB DI KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Kecamatan Tirto di Kabupaten Pekalongan merupakan kecamatan yang paling parah terdampak banjir rob. Hal ini disebabkan oleh elevasi di Kecamatan Tirto lebih rendah daripada kecamatan lain. Banjir rob menimbulkan kerusakan atau penurunan kualitas pada rumah warga, jalan, infrastruktur penunjang, tambak, industri dan lahan pertanian. Banjir rob di ini juga menimbulkan gangguan sosialekonomi antara lain gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir dan kota, gangguan terhadap fungsi sarana dan prasarana, gangguan terhadap permukiman penduduk, pengurangan produktivitas lahan pertanian, peningkatan wabah penyakit. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui distribusi spasial banjir rob yang terjadi di Kecamatan Tirto, (2) mengidentifikasi dampak dari banjir rob terhadap penggunaan lahan di Kecamatan Tirto (3) menganalisis dampak banjir rob terhadap kondisi sosial-ekonomi masyarakat. Penelitian ini menggunakan analisis pemodelan banjir rob mengacu pada penelitian (Marfai et al. 2011) dengan parameter pasang surut air laut dan elevasi muka tanah guna mengetahui distribusi banjir rob. Untuk mengetahui dampak dari banjir rob, menggunakan analisis tumpang susun antara pemodelan banjir rob dan interpretasi citra satelit. Terakhir, kondisi sosial-ekonomi masyarakat yang terdampak banjir rob dapat diketahui dengan melakukan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukan Desa Mulyorejo dan Desa Jeruksari menjadi desa dengan potensi tergenang banjir rob paling tinggi dengan luas masing masing 1,69 km2 dan 0,42 km2 . Sedangkan Desa Karangjompo dan Desa Tegaldowo menjadi desa dengan potensi banjir rob paling rendah dengan masing-masing luas 0,16 km2 dan 0,3 km2 . Perubahan penggunaan lahan paling signifikan terjadi pada lahan sawah, dimana pada tahun 2009 memiliki luas 1,66 km2 sedangkan pada tahun 2020 sudah tidak ada lahan sawah lagi. Akibatnya, pada tahun 2020 lahan tambak mengalami peningkatan luas dari 2,52 km2 menjadi 3,75 km2 . Seluruh aspek kondisi sosial-ekonomi masyarakat terkena dari dampak banjir rob terkecuali aspek mobilitas penduduk yang enggan untuk berpindah tempat tinggal. Saran dari hasil penelitian ini adalah pemerintah berkoordinasi dengan akademisi membangun solusi jangka panjang dalam meminimalisir peristiwa banjir rob yang masih sering terjadi di pesisir Kecamatan Tirto. Selain itu, masyarakat akan sangat terbantu jika terdapat penyuluhan kesehatan atau perbaikan lapangan pekerjaan nelayan tambak yang dilakukan oleh pihak-pihak yang berkompeten di bidangnya.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Banjir Rob, Perubahan Penggunaan Lahan, Kondisi SosialEkonomi Masyarakat |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Fakultas: | Fakultas Ilmu Sosial > Geografi, S1 |
Depositing User: | Sri Wahyuningsih |
Date Deposited: | 26 Jan 2023 07:34 |
Last Modified: | 26 Jan 2023 07:34 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/55679 |
Actions (login required)
View Item |