Diana Nasywa Qothrunnada, 1601417022 (2022) LAYANAN PAUD BAGI SANTRI BELIA (di Pondok Pesantren Miftahussa’adah Gebog Kudus). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Pendidikan pesantren merupakan pendidikan non formal yang terbuka untuk seluruh kalangan usia, tidak terkecuali untuk anak usia dini. Anak usia dini yang menjadi santri disebut dengan santri belia, dimana santri belia memerlukan pendidikan khusus yang sesuai dengan usianya. Kebanyakan dari beberapa pesantren belum menerapkan fasilitas pendidikan khusus untuk santri belia. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengenali bagaimana akses kegiatan pendidikan bagi santri belia dan (2) mengetahui akses kegiatan bermain yang diterima santri belia. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui (1) wawancara dengan dua pembimbing santri belia, kepala TPQ pagi, lima santri belia dan dua wali santri belia (2) dokumentasi mengenai panduan pembelajaran (3) observasi kegiatan keseharian santri belia. Validitas data penelitian menggunakan triangulasi data. Analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Lokasi penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren Miftahussaadah, Gebog Kudus. Hasil penelitian menunjukan Pesantren Miftahussa’adah (1) Tidak mengakses layanan paud konvensional seperti (TK, KB, RA) melainkan TPQ pagi (2) Santri belia mendapatkan pengasuhan yang lebih fleksibel disesuaikan usia dibanding santri yang usianya lebih tinggi. Akses bermain bagi santri belia (1) Terdapat akses bermain (2) Adanya alokasi bermain khusus untuk santri (3) Bentuk permainan yang dilakukan santri belia mulai dari sekedar menghabiskan waktu luang hingga menonton tv hingga bermain sepak bola dll Saran dalam penelitian ini adalah (1) memaksimalkan kegiatan pendidikan anak usia dini yang memungkinkan dapat meningkatkan kemampuan santri dalam mendalami ilmu yang dikaji (2) menambah akses kegiatan bermain yang berfungsi untuk perkembangan anak dan untuk mengembangkan keenam aspek perkembangan anak yaitu kesadaran diri, emosional, sosial, komunikasi, kognisi dan keterampilan motorik.

Actions (login required)

View Item