TINJAUAN YURIDIS PENCANTUMAN POTRET PADA MEREK DAGANG (Studi Putusan Nomor 2/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2020/PN Niaga Smg)
NAUFAL HANIF ALLAM, 8111417193 (2022) TINJAUAN YURIDIS PENCANTUMAN POTRET PADA MEREK DAGANG (Studi Putusan Nomor 2/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2020/PN Niaga Smg). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Perlindungan hak cipta kerap diterapkan terhadap sengketa yang objeknya berupa merek dengan alasan adanya pendaftaran ciptaan terhadap merek tersebut. Dalam praktek banyak gambar-gambar yang didaftarkan sebagai hak cipta tetapi sesungguhnya digunakan sebagai merek. Pelanggaran terhadap hak cipta atas publikasi foto/potret tanpa izin di kategorikan menjadi pelanggaran terhadap hak moral. Penelitian hukum ini bertujuan untuk menjawab permasalahan terkait bagaimana tinjauan yuridis ciptaan berupa potret yang digunakan sebagai merek dagang serta pengaturan hak ekonomi dan hak moral menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dengan sifat penelitian deskriptif. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan perundang-undangan (statute approach). Sumber data yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder, teknik pengambilan data dengan studi pustaka serta validitas data terhadap penelusuran dokumen-dokumen dan buku ilmiah untuk mendapatkan landasan teoritis berupa bahan hukum positif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa (1) Kasus sengketa merek pada Putusan Nomor 2/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2020/PN Niaga terkait potret yang didaftarkan menjadi unsur suatu merek dagang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, dimana merek dagang Cap Nyonya Meneer ini merupakan merek perseroan dari PT. Perindustrian Njonja Meneer yang dikelola keluarga Liau Ping Nio, maka perlindungan kekayaan intelektual berupa potret pada sengketa merek ini masuk dalam ranah perlindungan hukum merek dan peraturan perundang-undangan lainya terkait merek. (2) Hak ekonomi dan hak moral tetap melekat terhadap ciptaan maupun merek dagang sebagai satu kesatuan hak kekayaan intelektual, dimana hak moral ciptaan tetaplah melekat pada diri pencipta sebagai perlindungan terhadap moral pencipta meskipun kepemilikan dialihkan sedangkan hak moral merek dapat dialihkan kepemilikanya berdasarkan perundang-undangan. Baik ciptaan maupun merek dagang akan timbul hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreatifitas intelektual itulah yang disebut hak ekonomi. Simpulan penulis yang pertama pencipta secara sadar mencantumkan potret dirinya kepada merek dagang terlebih penggugat tidak dapat menunjukan bukti sebagai yang berkapasitas untuk menggugat dan simpulan kedua hak moral ciptaan tetaplah melekat pada pencipta sedangkan hak moral merek dapat dialihkan kepemilikanya berdasarkan perundang-undangan dalam gugatan potret ini dikarenakan kepailitan. Saran penulis yaitu dalam menyelesaikan perkara penegak hukum haruslah melibatkan berbagai aspek hukum dan perundangundangan terkait.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Hak Cipta; Merek Dagang; Potret |
Subjects: | K Law > K Law (General) K Law > KB Hukum K Law > KZ Law of Nations |
Fakultas: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum, S1 |
Depositing User: | dina nurcahyani perpus |
Date Deposited: | 13 Jan 2023 02:34 |
Last Modified: | 13 Jan 2023 02:34 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/55055 |
Actions (login required)
View Item |