Elok Bunga Cahayasutra, 2311417040 (2021) REPRESENTASI KAUM YAHUDI DALAM SURAT-SURAT LOUISE PIKOVSKY PADA MASA HOLOCAUST DALAM PERSPEKTIF ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Perkembangan antisemitisme mendorong Nazi Jerman untuk melakukan rasisme dan diskriminasi terhadap ras yang mereka anggap sebagai ras “inferior”, terutama ras Yahudi. Peristiwa tersebut disebut holocaust yang terjadi sejak Adolf Hitler memimpin Partai Nazi pada tahun 1933 hingga 1945. Selama masa holocaust, sekitar 6 juta orang Yahudi terbunuh di bawah kekuasaan Nazi Jerman, salah satunya adalah Louise Pikovsky. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan representasi kaum Yahudi melalui surat-surat Louise Pikovsky, salah satu Yahudi yang menjadi korban holocaust, dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan teori analisis wacana kritis Norman Fairclough dalam tiga dimensi analisis: teks, praktik wacana, dan praktik sosiokultural. Sumber data yang digunakan adalah tujuh surat Louise Pikovsky yang ditujukan kepada gurunya pada tahun 1942 hingga 1944, surat-surat tersebut dapat diakses di website webdoc.fance24.com. Data dalam penelitian ini kata, frasa, kalimat atau wacana yang mengandung representasi kaum Yahudi serta praktik rasisme dan diskriminasi terhadap kaum Yahudi selama holocaust. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode simak dengan teknik dasar berupa teknik sadap dan teknik lanjutan berupa teknik simak libat cakap dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif, interpretatif, dan eksplanatif oleh Norman Fairclough. Metode penyajian data dalam penelitian ini adalah metode informal. Berdasarkan penelitian, hasil penelitian menunjukkan bahwa kaum Yahudi dalam surat-surat Louise Pikovsky direpresentasikan sebagai 1) kaum yang religius melalui banyaknya wacana yang mengandung ideologi keagamaan, 2) kaum yang kritis melalui cara berpikir critical thinking disposition yang ditemukan melalui wacana yang menunjukkan rasa keingintahuan intelektual Louise Pikovsky, dan 3) kaum yang cerdas melalui wacana yang mengimplikasikan kecerdasan intelektual yang berupa prinsip inspirasi, penggunaan metafora, dan lain-lain. Namun, citra positif tersebut dikonstruksikan oleh kaum Yahudi sendiri, sehingga dapat dipandang sebagai suatu usaha dari kaum Yahudi untuk melawan wacana besar yang telah terbentuk dalam masyarakat pada masa itu. Tetapi, wacana tersebut tidak berhasil merobohkan stereotip bahwa kaum Yahudi adalah masyarakat kelas kedua.

Actions (login required)

View Item