Hana Hidayatuzzakia, 8111417393 (2021) TINJAUAN PUTUSAN HAKIM NOMOR 4/PID.SUS�ANAK/2020/PN PML TENTANG EKSPLOITASI SEKSUAL KOMERSIAL ANAK OLEH PELAKU ANAK. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Hakim dalam menjatuhkan putusan terhadap eksploitasi seksual anak terjadi di wilayah hukum pemalang harus mencapai keadilan anak korban dan anak pelaku. Undang-Undang Perlindungan Anak telah mengatur mengenai pemenuhan hak anak yang berhadapan dengan hukum. Permasalahan di penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pertimbangan hakim dalam Putusan Nomor 4/Pid.sus-Anak/2020/PnPml? (2) Bagaimana putusan nomor 4/Pid.sus-Anak/2020/Pn Pml dalam perspektif Undang-Undang Perlindungan Anak? Metode penelitian dalam skripsi ini menggunakan pendekatan undang-undnag dan pendekatan kasus. Jenis penelitiannya yuridis normatif. Fokus penelitian pertimbangan hakim dalam mengambil keputusan dan meninjau putusan hakim nomor 4/Pid.sus-Anak/PnPml dalam perspektif undang-undang perlindungan anak. Data menggunakan data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu studi kepustakaan. Validitas data menggunakan expert opinion yang diperoleh hasil akhir berupa apa yang seyogianya. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan: (1)Hakim memeprtimbangkan aspek yuridis (dakwaan, pasal yang dilanggar, alat bukti, barang bukti), aspek filosofis (makna pembentukan undang-undang), dan aspek sosiologis (keadaan yang memberatkan dan meringankan) (2) Undang-Undang Perlindungan Anak menjamin adanya pemberian hak anak korban dan anak pelaku. Simpulan dalam penelitian ini yaitu: 1) Pertimbangan hakim dalam putusan nomor 4/Pid.sus-Anak/2020/Pn Pml telah sesuai dengan pertimbangan yuridis dan sosiologis, namun belum mempertimbangkan aspek filosofis (2) Kesesuaian putusan nomor 4/Pid.sus-Anak/2020/PnPml dalam perspektif undang-undang perlindungan anak masih belum memperhatikan hak anak korban. Berdasarkan simpulan diatas, peneliti menyarankan untuk mempertimbangkan faktor-faktor kerugian yang didapatkan anak korban, supaya menjatuhkan hukum tidak hanya memfokuskan perbaikan diri anak pelaku. Makna pembentukan Undang-Undang Perlindungan Anak perlu dioptimalkan, sehingga masih memerlukan kelanjutan kajian Undang-Undang terhadap Anak yeng menghadapi kepelikan hukum supaya berjalan pada umumnya.

Actions (login required)

View Item