Alicia Afirda Yahya, 5213417028 (2021) KESETIMBANGAN ADSORBSI REMAZOL BRILLIANT BLUE (RBB) DARI LIMBAH BATIK MENGGUNAKAN BIOCHAR-HEMATIT BERBASIS LIMBAH SERBUK BAMBU. Under Graduates thesis, Unnes.

PDF (KESETIMBANGAN ADSORBSI REMAZOL BRILLIANT BLUE (RBB) DARI LIMBAH BATIK MENGGUNAKAN BIOCHAR-HEMATIT BERBASIS LIMBAH SERBUK BAMBU) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Industri batik yang terus berkembang di Indonesia berpotensi menghasilkan limbah cair akibat proses pewarnaan batik. Limbah cair industri batik sangat berbahaya karena mengandung TSS 720 mg/L, TDS 14.030 mg/L, BOD 241,86 mg/L, dan COD 543,73 mg/L, parameter ini sangat jauh dari baku mutu air limbah. Oleh karena itu, diperlukan inovasi pengolahan limbah cair industri batik yaitu dengan proses adsorpsi menggunakan biochar. Biochar merupakan karbon berpori yang dapat dibuat dari biomassa yang mengandung lignoselulosa. Biomassa serbuk bambu sangat berpotensi menjadi prekusor pembuatan biochar karena mengandung lignoselulosa tinggi yaitu 45,02% selulosa, 10,81% hemiselulosa, dan 28,35% lignin. Namun demikian, biochar dari serbuk bambu ini mempunyai kapasitas adsorpsi yang rendah. Penelitian ini dilakukan inovasi berupa impregnasi oksida besi seperti hematit (a-Fe2O3) dan penyinaran menggunakan lampu UV untuk meningkatkan kapasitas adsorpsinya. Biochar dibuat dengan proses karbonisasi kemudian diimpregnasi senyawa FeCl3 dan FeSO4 membentuk biochar-hematit. Biochar-hematit yang dihasilkan kemudian dilakukan karakterisasi X-Ray Diffraction (XRD) dan uji adsorpsi. Berdasarkan uji XRD teridentifikasi senyawa hematit berada pada puncak 2θ = 35.6, 43.3, dan 57.3. Sedangkan uji adsorpsi didapatkan pH optimal 1 dengan konsentrasi awal RBB 200 mg/L. Biochar-hematit memiliki kapastitas adsorpsi lebih tinggi dibandingkan biochar, sedangkan model kesetimbangan yang sesuai adalah isotherm freundlich dengan kapasitas 0,45 mg/g.

Actions (login required)

View Item