Oktriviani Dewi, 4101417005 (2021) KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keefektifan pembelajaran Probing Prompting terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa dan mendeskripsikan kemampuan berpikir kritis matematis ditinjau dari motivasi belajar siswa pada pembelajaran dengan model Probing Prompting. Kriteria efektif dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis matematis tuntas klasikal, proporsi ketuntasan dan rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis kelas Probing Prompting lebih dari kelas Problem Based Learning. Indikator kemampuan berpikir kritis matematis, yaitu: (I) Clarification (klarifikasi); (II) Assessment (penilaian); (III) Inference (penyimpulan); dan (IV) Strategies (strategi). Metode penelitian ini adalah metode penelitian kombinasi (mixed method) dengan tipe Explanatory Sequential Design. Desain untuk penelitian kuantitatif menggunakan Quasi Experiments. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Ismailiyyah Nalumsari tahun pelajaran 2020/2021 sebanyak 91 siswa. Kelas eksperimen, kelas dengan model pembelajaran Probing Prompting, yaitu kelas VIII D sebanyak 23 siswa, sedangkan kelas kontrol, kelas dengan model pembelajaran Problem Based Learning, yaitu kelas VIII C sebanyak 30 siswa. Teknik purposive sampling digunakan untuk pemilihan subjek dari kelas eksperimen. Pengambilan data dilakukan menggunakan tes tertulis kemampuan berpikir kritis matematis dan wawancara subjek penelitian. Selanjutnya hasil tes diolah dengan uji ketuntasan klasikal, uji z, dan uji t, sedangan analisis data kualitatif berupa reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik dan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kemampuan berpikir kritis matematis kelas Probing Prompting mencapai ketuntasan klasikal; (2) proporsi ketuntasan kemampuan berpikir kritis matematis kelas Probing Prompting lebih dari proporsi ketuntasan kelas Problem Based Learning; (3) rata-rata kemampuan berpikir kritis matematis kelas Probing Prompting lebih dari rata-rata kelas Problem Based Learning. Dengan demikian, Probing Prompting efektif terhadap kemampuan berpikir kritis matematis. Selain itu, diperoleh deskripsi kemampuan berpikir kritis matematis ditinjau dari motivasi belajar siswa, yaitu: (1) subjek dengan motivasi belajar tinggi mampu memenuhi semua indikator, yaitu indikator I, II, III, dan IV; (2) subjek dengan motivasi belajar sedang cenderung mampu memenuhi indikator I, kurang mampu memenuhi indikator II, cenderung mampu memenuhi indikator III, serta mampu memenuhi indikator IV; dan (3) subjek dengan motivasi belajar rendah cenderung mampu memenuhi indikator I, kurang mampu memenuhi indikator II dan III, serta cenderung mampu memenuhi indikator IV.

Actions (login required)

View Item