Ulfa Selviana, 1511417026 (2021) FUTURE ORIENTATION PENYANDANG DISABILITAS FISIK PASCA KECELAKAAN PADA PRIA BERUSIA PRODUKTIF (Studi Kasus di Kabupaten Kudus). Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kasus kecelakaan yang mengakibatkan perubahan fisik individu secara permanen. Perubahan fisik yang terjadi akibat kecelakaan merupakan salah satu peristiwa besar dalam hidup yang berdampak secara psikologis, salah satunya berkaitan dengan future orientation. Future orientation adalah pengetahuan mengenai perilaku individu saat ini serta harapan atau tujuan untuk diraih di masa mendatang yang berhubungan dengan berbagai domain kehidupan.. Berdasarkan hasil wawancara awal pada ketiga narasumber primer yang merupakan laki-laki berusia produktif, diketahui bahwa terdapat gambaran mengenai keinginan-keinginan untuk masa mendatang serta beberapa hal yang memiliki keterkaitan dengan pengalaman kecelakaan maupun kondisi fisik yang dialami. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu gambaran mengenai future orientation penyandang disabilitas fisik pasca kecelakaan pada pria berusia produktif khususnya di Kabupaten Kudus. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Terdapat 3 orang narasumber primer dalam penelitian yakni laki-laki penyandang disabilitas fisik pasca kecelakaan yang masih berusia produktif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara, observasi, serta dokumentasi. Teknik pengecekan keabsahan data yang digunakan yakni triangulasi sumber, triangulasi waktu, serta triangulasi teknik pengumpulan data. Hasil penelitian ini adalah terdapat beberapa persamaan perubahan yang dimiliki ketiga narasumber primer dan terkait dengan future orientation yakni dalam aspek fisik serta gambaran dalam aspek cognitive representation yang terdiri dari konten dan valensi, dimensi komitmen dalam aspek behavioral, serta tidak mengalami perubahan future orientation dalam bidang pekerjaan setelah menjadi penyandang disabilitas fisik. Ketiga narasumber primer memiliki harapan untuk tetap bekerja kedepannya, karena adanya perasaan bertanggung jawab sebagai kepala keluarga. Penggambaran future orientation cenderung lebih detail pada narasumber yang memiliki pendidikan lebih tinggi. Selain kesamaan, ketiga narasumber primer juga memiliki perbedaan temuan yang terkait dengan future orientation, yakni dalam dimensi valensi (harapan serta ketakutan), dimensi value, serta dimensi kontrol. Temuan lain yang menarik dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh dukungan sosial yang kuat, penyandang disabitas fisik pada anak-anak cenderung tidak memiliki gambaran future orientation secara detail, serta guncangan psikis akibat kecelakaan dapat menyebabkan kesenjangan antara harapan dengan realita serta pemikiran yang tidak realistis mengenai beberapa hal.

Actions (login required)

View Item