EFEK EKSTRAK BIJI PEPAYA DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN CARA PENGERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli DAN Bacillus subtilis
Tina Maretha Ardina, 4411417029 (2021) EFEK EKSTRAK BIJI PEPAYA DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN CARA PENGERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli DAN Bacillus subtilis. Under Graduates thesis, Unnes.
PDF (EFEK EKSTRAK BIJI PEPAYA DENGAN VARIASI KONSENTRASI DAN CARA PENGERINGAN TERHADAP PERTUMBUHAN Escherichia coli DAN Bacillus subtilis)
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pepaya (Carica papaya) merupakan salah satu buah tropis dengan tekstur lembut dan rasa yang manis. Pepaya termasuk buah yang populer dan banyak dikonsumsi karena mudah didapatkan dan harganya yang terjangkau serta dapat dinikmati semua kalangan. Kandungan biji dalam buah pepaya sekitar 14,3 % dari keseluruhan buah pepaya dan dibuang begitu saja. Biji pepaya diketahui memiliki banyak manfaat seperti, melancarkan pencernaan, sumber antioksidan, bekerja sebagai antifungi dan antibakteri. Namun, pemanfaatan biji pepaya di Indonesia belum maksimal terkait manfaat yang dapat diberikan. Banyak penelitian yang menyebutkan potensi biji pepaya sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan menemukan cara pengeringan serta konsentrasi terbaik ekstrak aquades biji pepaya yang telah masak sebagai antibakteri. Sebagai perbandingan digunakan bakteri Escherichia coli dari kelompok bakteri gram negatif dan Bacillus subtilis dari kelompok bakteri gram positif. Kedua bakteri digunakan untuk melihat pengaruh ekstrak biji pepaya terhadap kelompok bakteri gram berbeda. Pada pengeringan biji pepaya menggunkan oven digunakan suhu 80⁰C dan untuk pengeringan menggunakan sinar matahari dengan suhu 30⁰C-40⁰C. Konsnetrasi ekstrak biji pepaya dibuat menjadi 3 variasi yaitu, 0%, 50% dan 100% serta kontrol positif menggunakan antibakteri komersil kloramfenikol. Uji antibakteri menggunakan metode paper disk dan diameter zona hambat yang terbentuk setelah 24 jam inkubasi diukur menggunakan jangka sorong. Data yang didapatkan kemudian dianalisis menggunaan two way ANOVA. Dari hasil uji antibakteri untuk kedua bakteri didapatkan diameter zona hambat terbesar terbentuk pada konsentrasi 100% dengan pengeringan sinar matahari. Diameter zona hambat yang terbentuk pada bakteri Escherichia coli lebih besar daripada pada bakteri Bacillus subtilis.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Antibakteri, Bacillus subtilis, Biji Pepaya, Escherichia coli |
Subjects: | Q Science > QH Natural history > QH301 Biology |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Biologi, S1 |
Depositing User: | sri yuniati perpustakaan |
Date Deposited: | 19 Aug 2022 03:56 |
Last Modified: | 19 Aug 2022 03:56 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/51378 |
Actions (login required)
View Item |