Siswantoro, 7101417242 (2021) PERAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP DALAM MEMODERASI PENGARUH FAKTOR HEXAGON FRAUD THEORY TERHADAP FRAUDULENT FINANCIAL REPORT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN TERDAFTAR BURSA EFEK INDONESIA 2017-2019. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (PERAN INSTITUTIONAL OWNERSHIP DALAM MEMODERASI PENGARUH FAKTOR HEXAGON FRAUD THEORY TERHADAP FRAUDULENT FINANCIAL REPORT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN TERDAFTAR BURSA EFEK INDONESIA 2017-2019) - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Upaya untuk menekan kasus kecurangan laporan keuangan terus dilakukan, namun kerugian akibat kecurangan laporan keuangan di Indonesia justru tercatat masih tinggi sebesar Rp 242,26 Milyar berdasarkan Survei Fraud Indonesia pada 2019. Penelitian ini bertujuan untuk merespon survei tersebut dengan menguji apakah enam dimensi hexagon fraud theory yang diproksikan variabel financial stability, effective monitoring, accrual total ratio, education of board direction, frequency of CEO picture dan political connection berpengaruh terhadap fraudulent financial report di perusahaan perbankan, sekaligus menganalisis secara statistik apakah kepemilikan institusi mampu memoderasi pengaruh enam variabel tersebut terhadap kecurangan laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan. Populasi di dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan tahun 2017-2019 dengan jumlah 45 perusahaan. Teknik pemilihan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga diperoleh 102 unit analisis. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis regresi moderasi dengan metode selisih nilai mutlak berbantuan SPSS versi 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa financial stability, accrual total ratio dan political connection berpengaruh positif terhadap fraudulent financial report. sedangkan effective monitoring menunjukkan pengaruh negatif. Variabel education of board direction, frequency of CEO picture dan institutional ownership terbukti tidak berpengaruh terhadap kecurangan laporan keuangan. Institutional ownership mampu memperkuat pengaruh effective monitoring terhadap fraudulent financial report dan mampu memperlemah pengaruh political connection terhadap fraudulent financial report. Akan tetapi, institutional ownership tidak mampu memoderasi pengaruh financial stability, accrual total ratio, education of board direction dan frequency of CEO picture terhadap fraudulent financial report. Berdasarkan hasil penelitian, investor disarankan untuk lebih berhati-hati dalam memilih perusahaan dengan pertumbuhan aset yang tidak stabil, memiliki rasio akrual yang tinggi dan terindikasi mempunyai koneksi politik untuk menghindari adanya kecurangan. Komisaris independen diharapkan dapat menjaga sikap objektivitasnya dalam mengawasi tindakan manajemen agar perilaku fraud dapat dicegah. Pemilik institusi dengan saham yang tinggi direkomendasikan agar tidak hanya mementingkan keuntungan dari saham yang telah diinvestasikan, namun juga berperan aktif dalam mengawasi kebijakan manajemen. Berdasarkan pengukuran dengan menggunakan Model F-Score, seluruh perusahaan perbankan tidak melakukan tindakan kecurangan. Hal ini disebabkan karena hilangnya perubahan inventory dalam formula, sehingga penelitian selanjutnya dapat memilih metode pengukuran yang lebih tepat seperti discretionary accruals (DA).

Actions (login required)

View Item