ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MODEL 7E CYCLE LEARNING
Bella Febriyani, 4301415083 (2021) ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS PESERTA DIDIK KELAS XI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DENGAN MODEL 7E CYCLE LEARNING. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (15MB) | Request a copy |
Abstract
Keterampilan proses sains sangat penting bagi peserta didik karena keterampilan proses sains merupakan dasar pemecahan masalah dalam sains dan metode ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian instrumen penilaian keterampilan proses sains dengan model pembelajaran 7E cycle learning serta mengetahui profil keterampilan proses sains peserta didik pada pembelajaran kimia materi larutan penyangga kelas XI tahun ajaran 2018/2019 di SMA N 1 Boja. Subyek penelitian adalah satu kelas XI MIPA 5 SMAN 1 Boja sebanyak 35 peserta didik. Peserta didik dibagi tiga kategori kelompok yaitu tinggi, sedang, dan rendah berdasarkan pencapaian aspek kognitif. Model pembelajaran 7E cycle learning mampu melatih keterampilan keterampilan proses sains. Desain penelitian yang digunakan adalah one shot case study. Penilaian keterampilan proses sains menggunakan instrumen test (soal posttest essay), instrumen non test (penilaian LKPD, penilaian selama diskusi, penilaian observasi, dan penilaian laporan praktikum), dan skala tanggapan peserta didik. Skala tanggapan digunakan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap model pembelajaran. Hasil menunjukkan presentase keterampilan proses sains peserta didik berkategori baik. Analisis dilakukan berdasarkan ketuntasan terhadap kriteria yang sudah ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian instrumen penelitian keterampilan proses sains dengan model pembelajaran 7E cycle learning sesuai untuk digunakan dalam pembelajaran. Keterampilan proses sains peserta didik kelas XI materi larutan penyangga melalui penerapan model 7E cycle learning berkategori baik dengan presentase 79,45%. Hasil analisis dari sepuluh indikator keterampilan proses sains yang diukur melalui penilaian test dan non test menunjukkan bahwa keterampilan berhipotesis memperoleh presentase tertinggi dan keterampilan meramalkan/prediksi memperoleh preesentase terendah. Urutan persentase keterampilan proses sains dari tertinggi ke terendah yaitu keterampilan berhipotesis (87,86%), keterampilan berkomunikasi (84,16%), keterampilan mengelompokkan (81,24%), keterampilan mengamati/observasi (81%), keterampilan menggunakan alat dan bahan (80,95%), keterampilan menerapkan konsep (80%), keterampilan menafsirkan/interpretasi (77,71%), keterampilan mengajukan pertanyaan (76,88%), keterampilan merencanakan percobaan/penelitian (73,21%). dan keterampilan meramalkan/prediksi (72,14%). Respon peserta didik terhadap keterampilan proses sains setelah diterapkan model pembelajaran 7E cycle learning dipereloh rata-rata persentase sebesar 75,92% dengan kategori baik. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran 7E cycle learning yang telah diterapkan pada penelitian ini menghasilkan profil keterampilan proses sains berkategori baik pada peserta didik kelas XI MIPA 5 SMAN 1 Boja.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | keterampilan proses sains, larutan penyangga, model 7E cycle learning. |
Subjects: | L Education > Special Education > Chemistry Education Q Science > QD Chemistry |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Kimia, S1 |
Depositing User: | TUKP unnes |
Date Deposited: | 25 Jul 2022 02:42 |
Last Modified: | 25 Jul 2022 02:42 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/50565 |
Actions (login required)
View Item |