Ninik Puspito Asri, 2611417019 (2021) SERAT RUMPAKAN TUWIN WANGSALAN DALAM KAJIAN FILOLOGI. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (23MB) | Request a copy

Abstract

Serat Rumpakan Tuwin Wangsalan (SRTW) merupakan karya sastra Jawa berupa manuskrip. Naskah SRTW yang ditulis oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Suyitno merupakan naskah tunggal yang terdapat pada perpustakaan Reksopustoko Mangkunegaran dengan kode naskah C-27 no. 449. Naskah SRTW terdiri atas 21 pupuh tembang dan 4 pupuh wangsalan. Pupuh tembang yang terdapat dalam naskah SRTW yaitu 3 pupuh Mijil, 8 pupuh Kinanthi, 2 pupuh Sinom, 2 pupuh Dhandanggula, 2 pupuh Asmarandhana, 3 pupuh Pangkur, 1 pupuh Durma, 1 pupuh Pocung dan 3 pupuh Wangsalan. Naskah SRTW berisikan sembilan surat yang ditulis oleh Raden Mas Ngabei Mangkunegaran VI atau yang bernama RM Suyitno dimulai dengan surat pertama yang ditulis pada tahun 1897, sampai dengan surat terakhir yang ditulis di kota Surabaya pada tahun 1916. SRTW memiliki keistimewaan terletak pada keunikan yang tidak dimiliki oleh teks lainnya, sebab di dalam teks SRTW berisikan piwulang-piwulang atau pelajaran mengenai kesabaran dan kesetiaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode naskah tunggal. Adapun penerjemahan teks SRTW menggunakan metode terjemahan bebas. Data yang digunakan dalam penelitian ini yakni naskah SRTW yang diperoleh dari perpustakaan Reksopustoko Mangkunegaran. Hasil penelitian ini menunjukan RM Suyitno memberi piwulang kepada sang kekasih sebagai bagian dari upaya pertahanan tekanan psikologis agar tetap terjalin komunikasi yang baik serta sebagai pengingat untuk senantiasa mengingat Tuhan YME. Serta memuat pesan mengenai pelajaran budi yang berkaitan dengan sikap sabar dan ikhlas, terutama berfokus pada perilaku serta kepribadian perempuan dipandang sebagai aspek penting dalam menjaga keutuhan keluarga.

Actions (login required)

View Item