STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SIRIP PADA TUNGKU PEMBAKARAN TERHADAP PENINGKATAN LAJU PERPINDAHAN KALOR
Agung Setiyo Nugroho, 5212416031 (2021) STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENAMBAHAN SIRIP PADA TUNGKU PEMBAKARAN TERHADAP PENINGKATAN LAJU PERPINDAHAN KALOR. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Heat exchanger adalah alat penukar panas yang digunakan untuk mengubah temperatur atau fasa suatu fluida dengan cara menukarnya dengan fluida lain. Salah satu jenis heat exchanger adalah double pipe heat exchanger. Sirip (fin) adalah komponen tambahan yang berfungsi untuk mempercepat perpindahan kalor atau menurunkan temperatur dengan cara memperluas penampang benda. Log mean temperature difference (LMTD) adalah rata-rata logaritmik dari perbedaan suhu antara aliran fluida panas dan aliran fluida dingin pada sistem perpindahan panas. Penelitian ini menggunakan dapur pemanas sistem terpisah yang dimodifikasi dengan ditambahkan sirip longitudinal dan helical. Dapur pemanas menggunakan sistem elektrik dengan kapasitas 1.600 Watt dan menggunakan intake fan berukuran 12 × 12 cm untuk sirkulasi udara antara dapur dan ruang oven. Variasi temperatur dapur yang digunakan sebesar 200℃, 300℃, 400℃, dan 500 ℃. Sedangkan variasi kecepatan udara (Vu) yang digunakan sebesar 2 m/s, 4 m/s, dan 6 m/s. Terdapat 4 termocouple di dalam tungku untuk membaca besaran suhu untuk pengukuran LMTD selama 60 menit dengan pengambilan data yang dilakukan per 20 menit. Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk sirip longitudinal dengan variasi temperatur tungku 200 ℃; 300 ℃; 400 ℃; dan 500 ℃ untuk variasi kcepatan udara 2 m/s didapatkan nilai LMTD sebesar 74,14; 109,72; 153,4; dan 188.40. Untuk variasi kecepatan udara 4 m/s didapatkan nilai LMTD sebesar 72.13; 111.10; 153.36; dan 193.32. Sedangkan untuk variasi kecepatan udara 6 m/s didapatkan nilai LMTD sebesar 70.09; 107.56; 151.15; dan 197.49. Pada sirip helical dengan variasi kecepatan udara 2 m/s didapat nilai LMTD sebesar 65.11; 97.17; 135.49; dan 168.33. Nilai LMTD untuk variasi kecepatan udara 4 m/s, sebesar 61.32; 97.17; 125.03; dan 159.91. dan untuk variasi kecepatan udara 6 m/s, didapat nilai LMTD sebesar 55.71; 85.00; 120.60; dan 154.35. Berdasarkan data hasil percobaan yang sudah dilakukan didapat kesimpulan saat dilakukan perubahan kecepatan udara menjadi lebih tinggi, pada sirip longitudinal tidak mengalami penurunan nilai LMTD yang signifikan. Sedangkan untuk sirip helical terjadi penurunan nilai LMTD yang signifikan. Tungku dengan sirip longitudinal lebih baik dalam mentransferkan panas dibandingkan tungku dengan sirip helical.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Heat exchanger, Double pipe heat exchanger, Sirip atau fin, LMTD, Temperatur, V udara |
Subjects: | T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery |
Fakultas: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin S1 |
Depositing User: | sri yuniati perpustakaan |
Date Deposited: | 20 Jun 2022 07:48 |
Last Modified: | 20 Jun 2022 07:48 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49889 |
Actions (login required)
View Item |