ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN MODEL CORE DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SISWA KELAS VIII
Suci Meidhita Widiastuti, 4101413039 (2020) ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS PADA PEMBELAJARAN MODEL CORE DITINJAU DARI GAYA BERPIKIR SISWA KELAS VIII. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.
PDF
- Published Version
Restricted to Repository staff only Download (13MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menguji keefektifan pembelajaran model CORE terhadap kemampuan penalaran matematis siswa serta mengetahui deskripsi kemampuan penalaran matematis siswa yang menggunakan pembelajaran model CORE ditinjau dari gaya berpikir siswa. Penelitian ini menggunakan metode mixed method dengan model concurrent embedded. Desain pada penelitian ini adalah Posstest Only Control Group Design. Populasi pada penelitian ini yaitu siswa kelas VIII di SMP Negeri 2 Patebon tahun pelajaran 2017/2018. Sampel dalam penelitian ditentukan dengan teknik simple random sampling yaitu kelas VIII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII C sebagai kelas kontrol. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling diperoleh 8 siswa kelas VIII A, yang dipilih 2 siswa dari masing-masing tipe gaya berpikir, yaitu 2 siswa sekuensial konkret (SK), 2 siswa sekuensial abstrak (SA), 2 siswa acak konkret (AK), dan 2 siswa acak abstrak (AA). Uji hipotesis menggunakan uji ketuntasan rata-rata yaitu uji t, uji proporsi yaitu uji z, dan uji banding. Hasil penelitian menunjukkan harga thitung = 3,51 > ttabel = 1,694, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai hasil tes kemampuan penalaran matematis siswa lebih dari 75. Harga zhitung = 1,708 > ztabel = 1,64, maka dapat disimpulkan bahwa proporsi siswa yang tuntas belajar di kelas dengan pembelajaran model CORE lebih dari 75%. Pada uji banding diperoleh harga thitung = 2,378 > ttabel = 1,6605 maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa dengan pembelajaran model CORE lebih dari rata-rata kemampuan penalaran matematis siswa dengan pembelajaran ekspositori. Harga zhitung = 2,375 > ztabel = 1,64 maka dapat disimpulkan bahwa proporsi siswa yang tuntas belajar di kelas dengan pembelajaran model CORE lebih tinggi daripada proporsi siswa yang tuntas di kelas dengan pembelajaran ekspositori. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pembelajaran model CORE efektif terhadap kemampuan penalaran matematis; dan (2) deskripsi kemampuan penalaran matematis ditinjau dari gaya berpikir yaitu siswa sekuensial konkret (SK) memiliki kemampuan penalaran matematis yang cenderung baik. Siswa sekuensial abstrak (SA) memiliki kemampuan penalaran matematis yang cenderung sangat baik. Siswa acak konkret (AK) memiliki kemampuan penalaran matematis yang cenderung cukup baik. Siswa acak abstrak (AA) memiliki kemampuan penalaran matematis yang cenderung kurang baik.
Item Type: | Thesis (Under Graduates) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kemampuan Penalaran Matematis, Pembelajaran CORE, Gaya Berpikir |
Subjects: | Q Science > QA Mathematics |
Fakultas: | Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam > Pendidikan Matematika, S1 |
Depositing User: | sri yuniati perpustakaan |
Date Deposited: | 17 Jun 2022 03:50 |
Last Modified: | 17 Jun 2022 03:50 |
URI: | http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49885 |
Actions (login required)
View Item |