KOMPLEKSITAS ISI CERITA PENDEK KARANGAN PESERTA DIDIK TAHAP OPERASIONAL FORMAL


Arum Yuliya Lestari, 0202520003 (2022) KOMPLEKSITAS ISI CERITA PENDEK KARANGAN PESERTA DIDIK TAHAP OPERASIONAL FORMAL. Masters thesis, UNNES.

[thumbnail of 0202520003 - Arum Yuliya Lestari.pdf] PDF - Published Version
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Cerita pendek merupakan salah satu karya sastra. Ragam masalah atau peristiwa dalam cerita pendek tidak memiliki batasan sehingga pengarang memiliki kebebasan untuk menyajikannya. Adanya hal tersebut maka kompleksitas tema yang disajikan oleh para pengarang memiliki perbedaan. Salah satunya oleh peserta didik jenjang SMP dan SMA. Keduanya masuk ke dalam perkembangan kognitif yang sama yaitu tahap operasional formal namun memiliki karakteristik penyajian kompleksitas isi cerita pendek yang berbeda. Fokus masalah dari kompleksitas isi yang disoroti terdiri atas kompleksitas tema, struktur isi,. Tujuan penelitian ini yaitu: (1) menemukan kompleksitas tema dalam karangan cerita pendek peserta didik tahap operasional formal jenjang SMP dan SMA, (2) menemukan kompleksitas struktur isi dalam karangan cerita pendek peserta didik tahap operasional formal jenjang SMP dan SMA, dan (3) menemukan kompleksitas nilai karakter dalam karangan cerita pendek peserta didik tahap operasional formal jenjang SMP dan SMA. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif. Pendekatan penelitian menggunakan dua pendekatan, pendekaran teoretis yaitu pendeketan objektif dan pendekatan metodologis yaitu pendekatan deskriptif kualitatif. Desan penelitian menggunakan desain kualitatif. Metode dan teknik pengumpulan data menggunakan pembacaan heuristik. Kemudian, teknik analisis data menggunakan pembacaan hermeneutik. Hasil analisis penelitian ini yaitu: pertama, ditinjau dari kompleksitas tema jenjang SMP ditemukan 28 data kategori sederhana, 20 data kategori sedang, dan 2 data kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis tersebut ditemukan karakeristik yaitu: (1) fokus terhadap tema major, (2) menulis cerita pendek berdasarkan hasil pengalaman atau pengamatan, (3) tidak menghadirkan tema seksualitas, dan (4) pola berpikir abstrak belum sempurna. Jenjang SMA berdasarkan hasil analisis terhadap data ditemukan 9 data kategori sederhana, 31 kategori sedang, dan 10 data kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis tersebut ditemukan karakeristik yaitu: (1) fokus terhadap tema major dan minor, (2) menulis cerita pendek berdasarkan imajinasi, (3) menghadirkan tema seksualitas, dan (4) pola berpikir abstrak lebih sempurna daripada jenjang SMP. Kedua, ditinjau dari kompleksitas struktur isi, peserta didik jenjang SMP berdasarkan hasil analisis ditemukan 22 data kategori sederhana, 18 data kategori sedang, dan 10 data kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis tersebut ditemukan karakeristik yaitu: (1) peralihan peristiwa menggunakan pernyataan waktu, (2) penyampaian permasalahan secara langsung dan hanya memenuhi hukum-hukum alur berupa kemasukakalan dan keutuhan, (3) memunculkan tokoh secara analitik, dan (4) susunan struktur isi dengan satu garis lurus. Jenjang SMA berdasarkan hasil analisis terhadap data tidak ditemukan data kategori sederhana, 4 kategori sedang, dan 46 data kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis tersebut ditemukan karakeristik karangan cerita pendek yaitu: (1) peralihan peristiwa dengan memunculkan peristiwa lain, (2) penyampaian permasalahan secara tidak langsung dan memenuhi hukum-hukum alur secara sempurna yaitu kemasukakalan, kejutan, tegangan, dan keutuhan, (3) memunculkan tokoh secara dramatik, dan (4) susunan struktur isi dengan berkelok. Ketiga, ditinjau dari kompleksitas nilai karakter, peserta didik tahap operasional formal jenjang SMP berdasarkan hasil analisis ditemukan 27 data kategori sederhana, 9 data kategori sedang, dan 14 data kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis tersebut ditemukan karakeristik karangan cerita pendek yaitu: (1) menggunakan teknik penyampaian secara langsung, (2) nilai karakter erat kaitannya antara manusia dengan manusia lain, dan (3) pola komunikasi satu arah dengan pembaca. Jenjang SMA berdasarkan hasil analisis ditemukan 11 data kategori sederhana, 5 kategori sedang, dan 34 data kategori tinggi. Berdasarkan hasil analisis tersebut ditemukan karakeristik karangan cerita pendek yaitu: (1) menggunakan teknik penyampaian secara tidak langsung, (2) nilai karakter tidak hanya terhadap manusia dengan manusia lain melainkan terhadap lingkungan alam, kondisi sosial, dan pandangan hidup, dan (3) pola komunikasi dua arah dengan pembaca. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) kompleksitas tema cerita pendek peserta didik tahap operasional formal jenjang SMP masuk kategori sederhana dan jenjang SMA masuk kategori sedang, (2) kompleksitas struktur isi cerita pendek peserta didik tahap formal jenjang SMP masuk kategori sederhana dan jenjang SMA masuk kategori tinggi, dan (3) kompleksitas nilai karakter peserta didik tahap operasional formal jenjang SMP masuk kategori sederhana dan jenjang SMA masuk kategori tinggi.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: kompleksitas isi, cerita pendek, peserta didik tahap operasional formal
Subjects: L Education > L Education (General)
Fakultas: Pasca Sarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia, S2
Depositing User: S.Hum Maria Ayu
Date Deposited: 30 Mar 2022 07:24
Last Modified: 30 Mar 2022 07:24
URI: http://lib.unnes.ac.id/id/eprint/49309

Actions (login required)

View Item View Item