Neneng Tita Rosita, 0401616013 (2021) PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI, INDUKTIF, DEDUKTIF (IID) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA. Doctoral thesis, UNNES.

PDF - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi rendahnya kemampuan penalaran matematis siswa, selanjutnya dihasilkan desain model pembelajaran IID yang valid, praktis, dan efektif untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis (KPM) siswa SMP; dan selanjutnya untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran IID untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis siswa setelah implementasi secara luas. Penelitian didesain menggunakan penelitian pengembangan R & D model Plomp. Penelitian pengembangan ini dilakukan melalui lima fase yaitu fase investigasi awal yaitu penelitian awal tentang kemampuan penalaran matematis dan kebutuhan lapangan. Fase desain yaitu menyusun desain model dan desain perangkat pembelajaran. Fase realisasi yaitu hasil dari penyusunan desain model dan desain perangkat pembelajaran sehingga menjadi protipe 1. Fase tes, evaluasi & revisi yaitu melaksanakan validasi model & perangkat pembelajaran dan uji coba lapangan menggunakan metode eksperimental. Fase implementasi yaitu melaksanakan workshop model & perangkat pembelajaran dan implementasi secara luas. Subjek penelitian terdiri dari 102 peserta didik kelas IX di salahsatu SMPN Kabupaten Sumedang pada saat uji coba lapangan dan 114 peserta didik kelas VII dan VIII pada saat implementasi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara guru, angket, pretest dan posttest. Analisis data secara kualitatif menggunakan model analisis interaksi dengan langkah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Analisis data secara kuantitatif menggunakan uji perbedaan dua rerata (uji t) dan untuk melihat peningkatannya menggunakan N-Gain. Temuan penelitian ini yaitu (1) terdapat lima faktor yang menyebabkan rendahnya KPM: sebagian peserta didik tidak menuliskan dan mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan, sebagian peserta didik tidak dapat memprediksi atau merumuskan jawaban, kurang memahami isi bacaan soal yang diberikan sehingga kemampuan menganalisis suatu bacaannya masih rendah yang berakibat kemampuan bernumerasinya rendah (sulitnya melakukan perhitungan), memahami keterkaitan antar konsep, lemahnya kemampuan dalam membangun argumentasi akhir (penarikan kesimpulan); (2) pengembangan model pembelajaran IID dinyatakan valid pada kategori baik untuk validitas isi maupun validitas konstruk, kepraktisan pada aktivitas dan respon guru uji coba pertama dengan kategori praktis dan pada saat uji coba kedua dinyatakan sangat praktis, keefektifan aktivitas siswa & suasana kelas dan respon siswa pada saat uji coba pertama dinyatakan efektif sedangkan pada saat uji coba kedua keefektifan aktivitas siswa&suasana kelas dinyatakan efektif dan respon siswa dinyatakan sangat efektif. (3) hasil uji efektivitas model pembelajaran IID setelah implementasi secara luas efektif untuk meningkatkan kemampuan penalaran matematis. Hal ini dibuktikan dengan adanya perbedaan kemampuan penalaran matematis siswa pada saat sebelum dan pada saat sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran IID. Penelitian ini berimplikasi pada kemudahan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan dukungan modul pembelajaran, media, soal-soal KPM dan aktivitas pembelajaran yang menarik dan praktis yang mampu menstimulasi siswa dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis.

Actions (login required)

View Item